Jumat, 11 Januari 2013

POTENSI PERKEBUNAN TEH SIDAMANIK DALAM BIDANG WISATA


NAMA : Ade Surya Lestari Simanjuntak
NIM     : 101201160
KELAS : HUT 5-D

BAB I
Judul : POTENSI  PERKEBUNAN TEH SIDAMANIK DALAM BIDANG WISATA

BAB II
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Desa sidamanik merupakan salah satu desa di kota Pematang siantar. Pematang Siantar adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, dan kota terbesar kedua di provinsi tersebut setelah Medan. Karena letak Pematangsiantar yang strategis, ia dilintasi oleh Jalan Raya Lintas Sumatera. Kota Pematang Siantar terletak diantara 2º54'40'' - 3º01'09'' LU dan 99º01'10''-99º06'23'' BT. Posisi Kota Pematang Siantar ada dibagian Timur Propinsi Utara pada ketinggian tempat 400 m diatas permukaan laut dan kondisi wilayah relatif bergelombang. Luas wilayah Kota Pematang Siantar 79,971km² secara administratif terdiri dari 6 Kecamatan dan 43 Kelurahan dengan jumlah penduduk 241.480 jiwa.Kota Pematangsiantar yang hanya berjarak 128 km dari Medan dan 52 km dari Parapat sering menjadi kota perlintasan bagi wisatawan  yang hendak ke Danau Toba.
Sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Pematangsiantar merupakan daerah kerajaan Siantar. Pematangsiantar yang berkedudukan di pulau Holing dan raja terakhir dari dinasti keturunan marga Damanik yaitu Tuan Sangnawaluh Damanik, yang memegang kekuasan sebagai raja tahun 1906.
Disekitar Pulau Holing kemudian berkembang menjadi perkampungan tempat tinggal penduduk diantaranya Kampung Suhi Haluan, Siantar Kahean, Pantoan,Suhi Bah Bosar,dan Tomuan. Daerah-daerah tersebut kemudian menjadi daerah hukum Kota Pematangsiantar yaitu :
1.     Pulau Holing menjadi Kampung Pematang.
2.     Siantar Bayu menjadi Kampung Pusat Kota.
3.     Suhi Kahean menjadi Kampung Sipinggol-pinggol, Kampung Melayu, Martoba, Sukadame dan Bane.
4.     Suhi Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Karo, Tomuan, Pantoan, Toba dan Martimbang.
Setelah Belanda memamusuki daerah Sumatera Utara, Simalungun menjadi Daerah kekuasaan Belanda sehingga pada tahun 1907 berakhirlah kekuasaan raja-raja. Controleur Belanda yang semula berkedudukan di perdagngngan pada tahun 1907 dipindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu Pematangsiantar berkembang menjadi daerah yang banyak dikunjungi pendatang baru, Bangsa Cina mendiami Kawasan Tiombang Galung dan Kampung melayu.
Pada tahun 1910 didirikan Badan Persiapan Kota Pematangsiantar. Kemudian Pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Stad Blad No.285 Pematangsiantar berubah menjadi Geemente yang mempunyai otonomi sendiri. Sejak Januari 1939 berdasarkan Stad Blad No.717 berubah menjadi Geemente yang mempunyai Dewan.
Berdasarkan UU No. 1/1957 berubah menjadi Kota Praja penuh dan dengan keluarnya UU No.18/1965 berubah menjadi Kotamadya, dan dengan keluarnya UU No.5/1974 Tentang pokok-pokok pemerintah di daerah berubah menjadi daerah tingkat II Pematangsiantar sampai sekarang.
Pada jaman Jepang berubah menjadi Siantar Estate dan Dewan dihapus. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Pematangsiantar kembali menjadi daerah Otonomi. Berdasarkan UU No.22/1948 status geemente menjadi kota kabupaten Simalungun dan wali kota dirangkap oleh Bupati Simalungun sampai 1957.
2.      Permasalahan
Kebun Teh memiliki potensi yang bagus dalam bidang wisata, karena kebun teh di sidamanik ini memiliki pemandangan yang bagus dan udara yang segar yang dapat dijadikan tempat wisata yang diminati wisatawan, terutama yang berasal dari luar daerah atau perkotaan.
BAB III
Potensi Wilayah Dari Desa Sidamanik
→ Potensi Wisata
            Aroma daun teh yang khas, kesegaran sejuknya udara yang bebas dari polusi serta langit cerah dengan corak awan yang yang terus tersapu angin membuat tempat ini semakin indah dan wajib dikunjungi setiap kali perjalanan menuju Danau Toba.
Kebun Teh Sidamanik yang dikelola oleh PTPN IV ini terletak di Kabupaten Simalungun dan memiliki Luas 8.372,75 Ha bahkan sampai saat ini kebun teh Sidamanik masih merupakan Kebun teh untuk jenis teh hitam terbesar ke-dua di Indonesia setelah Jawa Barat.
Kebun Teh Sidamanik ini akan dinobatkan sebagai salah satu simbolisasi pariwisata di Sumatera Utara selain Danau Toba, karena hampir setiap tahunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke perkebunan ini semakin meningkat. Apalagi udara di sekitarnya yang terlihat sangat sejuk, menjadikan Kebun Teh Sidamanik ini menjadi salah satu objek wisata alam terfavorit di Sumatera Utara. Perkebunan teh ini terletak di tanah yang memiliki kontur berbukit-bukit dengan batas-batas areal tertentu yang sengaja dikosongkan, sehingga wisatawan pun dapat dengan mudah menelusuri areal perkebunan tersebut. di beberapa kawasan, terlihat beberapa petani yang sedang memetik daun teh. Biasanya para petani tersebut telah tiba di areal perkebunan sejak pagi hari. Bahkan, para petani tersebut juga tak sungkan apabila ada wisatawan yang ingin mengetahui bagaimana berkebun teh hingga memilah pucuk-pucuk teh yang berkualitas.
BAB IV
KENDALA
Kendala yang ada pada pengembangan wilayah Sidamanik sebagai tempat wisata adalah akses jalan menuju ke lokasi wisata perkebunan the tersebut. Hal ini dikarenakan jalan menuju ke desa tersebut masih rusak, dan angkutan umum atau transportasi m,enuju ke daerah tersebut masih belum memadai.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.      Desa Sidamanik dapat dijadikan tempat wisata yang dapat mengembangkan wilayah tersebut terutama dalam bidang ekonomi
2.      Akses jalan menuju desa Sidamanik masih rusak dan alat angkutan umum juga masih belum memadai
Saran
Sebaiknya pemerintah Desa sidamanik lebih memperhatikan lagi tentang potensi yang ada di desa ini, dengan demikian dapat terjaga dengan baik segala bentuk aset yang ada.

PENGEMBANGAN POTENSI PEMATANG SIANTAR DALAM BIDANG KULINER ‘ROTI GANDA’


NAMA : Fitri Siburian
NIM     : 101201162
KELAS : HUT 5-D

BAB I
Judul :PENGEMBANGAN POTENSI PEMATANG SIANTAR DALAM  BIDANG KULINER ‘ROTI GANDA’
BAB II
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Pematangsiantar merupakan daerah kerajaan Siantar. Pematangsiantar yang berkedudukan di pulau Holing dan raja terakhir dari dinasti keturunan marga Damanik yaitu Tuan Sangnawaluh Damanik, yang memegang kekuasan sebagai raja tahun 1906.
Setelah Belanda memamusuki daerah Sumatera Utara, Simalungun menjadi Daerah kekuasaan Belanda sehingga pada tahun 1907 berakhirlah kekuasaan raja-raja. Controleur Belanda yang semula berkedudukan di perdagangan pada tahun 1907 dipindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu Pematangsiantar berkembang menjadi daerah yang banyak dikunjungi pendatang baru, Bangsa Cina mendiami Kawasan Tiombang Galung dan Kampung melayu.
Pada tahun 1910 didirikan Badan Persiapan Kota Pematangsiantar. Kemudian Pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Stad Blad No.285 Pematangsiantar berubah menjadi Geemente yang mempunyai otonomi sendiri. Sejak Januari 1939 berdasarkan Stad Blad No.717 berubah menjadi Geemente yang mempunyai Dewan.
Pada jaman Jepang berubah menjadi Siantar Estate dan Dewan dihapus. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Pematangsiantar kembali menjadi daerah Otonomi.
Berdasarkan UU No.22/1948 status geemente menjadi kota kabupaten Simalungun dan wali kota dirangkap oleh Bupati Simalungun sampai 1957. Berdasarkan UU No. 1/1957 berubah menjadi Kota Praja penuh dan dengan keluarnya UU No.18/1965 berubah menjadi Kotamadya, dan dengan keluarnya UU No.5/1974 Tentang pokok-pokok pemerintah di daerah berubah menjadi daerah tingkat II Pematangsiantar sampai sekarang.
Kota Pematangsiantar adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, dan kota terbesar kedua di provinsi tersebut setelah Medan. Karena letak Pematangsiantar yang strategis, ia dilintasi oleh Jalan Raya Lintas Sumatera. Kota Pematang Siantar terletak diantara 2º54'40'' - 3º01'09'' LU dan 99º01'10''-99º06'23'' BT. Posisi Kota Pematang Siantar ada dibagian Timur Propinsi Utara pada ketinggian tempat 400 m diatas permukaan laut dan kondisi wilayah relatif bergelombang. Luas wilayah Kota Pematang Siantar 79,971km² secara administratif terdiri dari 6 Kecamatan dan 43 Kelurahan dengan jumlah penduduk 241.480 jiwa.Kota Pematangsiantar yang hanya berjarak 128 km dari Medan dan 52 km dari Parapat sering menjadi kota perlintasan bagi wisatawanyang hendak ke Danau Toba.
Disekitar Pulau Holing kemudian berkembang menjadi perkampungan tempat tinggal penduduk diantaranya Kampung Suhi Haluan, Siantar Kahean, Pantoan,Suhi Bah Bosar,dan Tomuan. Daerah-daerah tersebut kemudian menjadi daerah hukum Kota Pematangsiantar yaitu :
1.      Pulau Holing menjadi Kampung Pematang.
2.     Siantar Bayu menjadi Kampung Pusat Kota.
3.     Suhi Kahean menjadi Kampung Sipinggol-pinggol, Kampung Melayu, Martoba, Sukadame dan Bane.
4.     Suhi Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Karo, Tomuan, Pantoan, Toba dan Martimbang.


2.      Permasalahan
Roti Ganda yang saat ini menjadi andalan kuliner dari kota Pematang Siantar mengalami kendali dalam proses pemasaran, dimana hanya ada satu toko yang bisa memenuhi keinginan konsumen terhadap roti Ganda. Hal ini menyulitkan konsumen dalam memperoleh roti Ganda.
BAB III
Potensi Wilayah Dari Kota Pematang Siantar
 Potensi Kuliner
Kota Pematangsiantar yang berjarak 128 KM dari Kota Medan adalah pintu gerbang menuju kota wisata Parapat (Danau Toba). Jika anda melintasi kota Pematangsiantar di Jalan Sutomo sebelah kanan yang merupakan jalan satu arah ini maka anda akan menemukan sebuah toko roti yang tidak berukuran besar namun sangat disesaki para pembeli baik penduduk lokal maupun wisatawan.Toko ini banyak menjual beragam jenis roti dengan berbagai macam rasa. Namun, hanya satu yang sangat laris manis yaitu ‘roti ganda’ yang berupa roti loaf yang dibelah dua kemudian diisi dengan cream dan taburan butiran cokelat dan bisa juga diisi dengan selai srikaya (Untuk roti ini hanya ada dua pilihan rasa). Kemudian ditutup kembali lalu diirisi tebal-tebal dan dibungkus pada selembar kertas putih sehingga aromanya yang khas membuat orang tergiur ingin mencobanya.
Namun siapa sangka? Roti yang beresep sederhana ini mampu memikat ribuan pembeli. Anda pasti sangat terheran-heran mengapa roti ini bisa laris manis tidak hanya di kota Pematangsiantar? Jawabannya adalah karena roti ganda ini sangat lembut dan rasanya sangat khas ditambah lagi roti ini memiliki harga yang terjangkau. Saya pribadi sebenarnya sangat menyukai roti ganda isi cream putih yang memikat. Efek sekali gigit membuat kita ingin menggigitnya kembali.
Saya tidak sedang menulis secara hiperbolis. Kalau boleh bukti, toko roti ini memang selalu disesaki pengunjung baik hari libur maupun tidak libur. Karena keramaian toko ini membuat Jalan Sutomo menjadi sangat macet apalagi di siang hari. Bayangkan saja sebuah toko roti mampu membuat jalanan kota Pematangsiantar macet hanya karena banyak pembeli yang mampir dan terpaksa memarkirkan kendaraannya secara berlapis. Ternyata keramaian toko roti yang dipenuhi para pencinta roti ganda ini membuat beberapa pihak memanfaatkannya untuk mencari untung. Sangat sulit memasuki toko ini karena ada beberapa penjual yang lain tepat di trotoar depan toko ini hanya untuk memanfaatkan ramainya pengunjung. Dan lagi anda akan menemui pengemis dan pengamen yang mengais rejeki berkat keramaian itu.
Tidak sampai di situ saja, toko roti ini juga dicintai orang-orang yang sebenarnya tidak berdomisili di Pematangsiantar. Jadi jika dikatakan Pematangsiantar maka memori mereka akan langsung mengingat roti ganda lalu buru-buru minta dibelikan roti ganda. Pergi ke Pematangsiantar? Maka wajib untuk tidak melupakan oleh-oleh ‘roti gandanya.


BAB IV
KENDALA
Selanjutnya bagi toko yang memilliki banyak peminat roti yang berada di kota Pematang Siantar “Roti Ganda” sebaiknya membuat cabang toko lagi yang juga menjadi cabang resmi dari toko roti yang banyak memiliki peminat tetap ini. Dengan demikian tentunya para pembeli tidak lagi mengalami kesusahan yang begitu berat dalam memperoleh roti yang lezat ini.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Roti Ganda sebaiknya membuat cabang toko lagi yang juga menjadi cabang resmi dari toko roti yang menjadi toko utama saja, dengan demikian pembeli mudah untuk memperolehnya.
Saran
Sebaiknya pemerintah kota Pematang Siantar lebih memperhatikan lagi tentang potensi yang ada di kota ini, dengan demikian dapat terjaga dengan baik  bentuk aset yang ada.

 

Rabu, 09 Januari 2013

PERTANIAN SEBAGAI KOMODITAS UNGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN



PERTANIAN SEBAGAI KOMODITAS UNGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

Oleh: Ivan Mikael/101201170
Program Studi Kehutanan (HUT 5D)
Universitas Sumatera Utara
 
 
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

              Humbang Hasundutan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia. Dibentuk pada 28 Juli 2003, kabupaten ini mempunyai luas sebesar 2.335,33 km² dan beribukotakan Dolok Sanggul. Humbang Hasundutan memiliki batas sebelah utara yaitu Kabupaten Humbang Hasundutan, sebelah timur yaitu Kabupaten Tapanuli Utara, sebelah selatan yaitu Kabupaten Tapanuli Tengah dan sebelah barat yaitu Kabupaten Pakpak Barat.
Keadaam Topografi Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan daerah dataran tinggi yang mempunyai ketinggian bervariasi antara 330-2075 Meter diatas permukaan laut, dengan perincian :Datar = 260,95 Km2 (0 s/d 2 %), Landai = 459,60 Km2 (2 s/d 15 %), Miring = 993,68 Km2 (15 s/d 40 %), Terjal = 621,10 Km2 (40 s/d 44 %). Humbahas terdiri dari 10 kecamatan, 143 desa dan 1 kelurahan. Penduduknya berkisar 167.000 jiwa. Jarak kabupaten ini dari Ibukota Provinsi Sumatera Utara, Medan, sekitar 284 km. Humbang Hasundutan tidaklah sulit dijangkau. Setiap saat transportasi darat selalu tersedia. Transportasi udara pun telah tersedia satu kali satu hari sejak September 2010. Rute Bandara Polonia Medan-Bandara  Silangit, Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, telah dilayani pesawat berbadan lebar yaitu Wings Air dengan kapasitas 72 penumpang. Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki beberapa potensi sumber daya alam di berbagai daerah yang dapat dikembangkan seperti sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, pertambangan dan energy, irigasi, perindustrian, pariwisata, dan perhubungan.
 
Tujuan
    Tujuan dari pembuatan karya tulis ini adalah ini adalah sebagai rujukan opini dalam mengembangkan pertanian di kabupaten Humbang Hasundutan bagi pihak yang membutuhkan.

 
 
 
BAB II
POTENSI


       Pertanian dalam arti luas terdiri dari lima sub sektor, yaitu tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Sebagian besar hasil pertanian adalah bahan makanan terutama beras yang dikonsumsi sendiri dan seluruh hasil perkebunan adalah ekspor. Wilayah pedesaan yang bercirikan pertanian sebagai basis ekonomi sedangkan wilayah perkotaaan yang tidak lepas dari aktivitas ekonomi baik yang sifatnya industri, perdagangan maupun jasa mengalami pertentangan luar biasa di dalam rata-rata pertumbuhan pembangunan. Dengan kemajuan yang dicapai sektor pertanian tanaman pangan, maka pembangunan sektor industri yang didukung sektor pertanian juga semakin maju.
          Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung dalam pencapaian tujuan pembangunan perekonomian nasional. Kontribusi dominan sektor pertanian khususnya dalam pemantapan ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan pendapatan. Secara garis besar kebijakan pembangunan pertanian diperioritaskan kepada beberapa program kerja yang dijabarkan kedalam beberapa kegiatan, dengan tujuan untuk mencapai sasaran dari pembangunan pertanian. Salah satunya adalah program ketahanan pangan.
      Pertanian di kabupaten Humbang Hasundutan yang terdapat di wilayah pulau Sumatera cenderung lebih dikembangkan spesifik, misalnya seperti daerah pertanian di kecamatan Dolok sanggul, peluang investasi pada sektor pertanian yang dapat dikembangkan antara lain pemasaran dan industri pengelolaan hasil pertanian seperti kentang,tomat, cabe, dan sayur-sayuran, budidaya padi sawah, pengakaran benih padi dan kedelai serta pengembangan dan pemasaran hortikultura.
 
 
 
BAB III
ANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAH

    Pemerintah kabupaten Humbang Hasundutan mengusung kabupaten Humbang Hasundutan sebagai kabupaten pariwisata, namun pengembangan kabupaten Humbang Hasundutan sebagai kabupaten pariwisata tidak akan terlepas dari sektor pertanian. Ekosistem daerah Humbang Hasundutan yang merupakan ekosistem hujan tropis, tentu sebetulnya mengarah kepada sektor pertanian. Pengembangan sektor pertanian memiliki prospek yang tinggi, akan tetapi pengembangan sektor pertanian tidak akan menjangkau seluruh daerah kabupaten Humbang Hasundutan. Pertanian akan lebih berkembang di daerah yang terdapat di wilayah pulau Sumatera, seperti kecamatan doloksanggul, dan kecamatan Sijamapolang. Pada daerah ini, kontur sangat mendukung dibandingkan dengan kecamatan lain. Dimana konturnya lebih datar dan lebih mendukung untuk sektor pertanian. Dalam hal pemasaran hasil dari pertanian pun akan lebih mudah, dibandingkan dengan wilayah lain yang harus melalui beberapa pengangkutan. Itu artinya dalam hal pengangkutan bahan input dan output bahan dan hasil dari tanaman akan lebih mudah.
   
 
 
BAB IV
KENDALA DAN TANTANGAN
Kendala
    Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai salah satu wilayah yang bergerak dibidang pertanian sangat bergantung pada pemasaran hasil yang tentu akan sangat mengganggu bila tidak sesuai dengan harapan. Jarak yang jauh dari pemasaran, sarana dan prasarana yang kurang memadai akan menjadi kendala yang paling besar. Hal ini disebabkan karena kurangnya fasilitas transportasi darat yang mendukung proses kelancaran program tersebut, sehingga pendistribusian hasil pertanian terganggu.
 
Tantangan
    Pengembangan suatu daerah pertanian tidak lepas dari peran serta masyarakat sekitarnya. Masyarakat kabupaten Humbang Hasundutan mayoritas berprofesi sebagai petani, dan peternak harus lebih meningkatkan kualitas produk-produ pertanian sehingga dapat bersaing dengan pertanian disekitar kabupaten Humbang Hasundutan.. Pengenalan potensi wilayah baik alam maupun masyarakatnya akan dapat memberikan hasil maksimal untuk menerapkan konsep pertanian yang baik.



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Kabupaten Humbang Hasundutan adalah kabupaten yang pemekarannya dari kabupaten Tapanuli Utara Hasil komoditi yang dapat dihasilkan dari sektor pertanian di kabupaten Humbang Hasundutan antara lain adalah Padi, Kacang, kopi dan kemenyan adalah produk andalan dari kabupaten Humbang Hasundutan.

Saran
    Pemerintah kabupaten Humbang Hasundutan beserta masyarakat perlu mengembangkan pertanian yang baik. Pemberdayaan masyarakat adalah salah satu cara agar pertanian di kabupaten Humbang Hasundutan lebih maju lagi.