Nama : Khairul Ambri Nst
Nim : 101201144
Hut : 6D
MK : Agroindustri
PISANG KOMODITI
POTENSIAL INDONESIA
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan
dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir
semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna
jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan
pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Perlu disadari, istilah "pisang"
juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan buah konsumsi,
seperti pisang abaka, pisang
hias, dan pisang
kipas. Artikel ini hanya membahas pisang penghasil buah konsumsi serta kerabatnya
yang berkaitan.
Keanekaragaman pisang
Pusat keragaman utama
pisang terletak di daerah Malesia (Asia Tenggara, Papua dan Australia tropika).
Pusat keragaman minor juga terdapat di Afrika tropis. Tumbuhan ini menyukai
iklim tropis panas dan lembap, terutama di dataran rendah. Di daerah dengan
hujan merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal
musim. Indonesia, Kepulauan Pasifik, negara-negara Amerika Tengah, dan Brasil dikenal sebagai negara utama pengekspor
pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan Amerika Latin dikenal sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap
tahunnya.
Teori mengenai keragaman genetik pisang budidaya
Pisang budidaya pada masa sekarang dianggap
merupakan keturunan dari Musa acuminata yang diploid dan tumbuh liar. Genom yang
disumbangkan diberi simbol A. Persilangan alami dengan Musa balbisiana memasukkan genom baru, disebut B, dan
menyebabkan bervariasinya jenis-jenis pisang. Pengaruh genom B terutama
terlihat pada kandungan tepung pada buah yang lebih tinggi. Secara umum, genom
A menyumbang karakter ke arah buah meja (banana), sementara genom B ke
arah buah pisang olah/masak (plantain). Hibrida M. acuminata
dengan M. balbisiana ini dikenal sebagai M. ×paradisiaca. Khusus
untuk Kelompok AAB, nama Musa sapientum pernah digunakan.
Mengikuti anjuran Simmonds
dan Shepherd yang karyanya diterbitkan pada tahun 1955, klasifikasi pisang
budidaya sekarang menggunakan nama-nama kombinasi genom ini sebagai nama kelompok budidaya (cultivar group). Sebagai contoh,
untuk pisang Cavendish, disebut sebagai Musa (AAA group
Dessert subgroup) 'Cavendish'. Di bawah kelompok masih dimungkinkan pembagian
dalam anak-kelompok (subgroup). Lihat pula artikel Musa untuk pembahasan lebih mendalam.
Contoh-contoh
- Kelompok AA (diploid): pisang seribu, pisang lilin, pisang mas
- Kelompok AAA (triploid, partenokarp): pisang susu, bananito, jenis-jenis pisang ambon/embun (seperti 'Ambon Putih', 'Ambon Hijau', 'Gros Michel' dan 'Cavendish'), pisang barangan
- Kelompok AAB (triploid, partenokarp): jenis-jenis pisang raja, true plantain seperti kultivar 'Silk' dari Amerika Selatan, pisang tanduk
- Kelompok ABB (triploid, partenokarp): pisang kepok, pisang siam
- Kelompok AAAB (tetraploid, partenokarp):
- Kelompok BB (diploid):
- Kelompok BBB:
- Kelompok AABB:
Budidaya
Pisang secara tradisional
tidak dibudidayakan secara intensif. Hanya sedikit yang dibudidayakan secara
intensif dan besar-besaran dalam perkebunan monokultur, seperti 'Gros Michel'
dan 'Cavendish'. Jenis-jenis lain biasanya ditanam berkelompok di pekarangan,
tepi-tepi lahan tanaman lain, serta tepi sungai.
Hama dan penyakit
Perbanyakan secara vegetatif membuat pisang
amat mudah terkena serangan pengganggu, karena sempitnya keragaman genetik.
Suatu perkebunan yang terkena penyakit dapat menularkan dengan singkat ke
perkebunan tetangganya.
Hama
- Kumbang Cosmopolites sordidus, penyebab bercak hitam pada buah pisangPenyakit
- Penyakit Panama
- Penyakit sigatoka
- Penyakit darah
- Penyakit layu bakteri Xanthomonas
- Penyakit yang menyakitkan"dalam artian pada tumbuhan"
Penggunaan
Berdasarkan cara konsumsi buahnya, pisang
dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu pisang meja (dessert banana) dan
pisang olah (plantain, cooking banana). Pisang meja dikonsumsi
dalam bentuk segar setelah buah matang, seperti pisang ambon, susu, raja,
seribu, dan sunripe. Pisang olahan dikonsumsi setelah digoreng, direbus,
dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli.
Selain memberikan
kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan
cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami
keletihan. Beragam jenis makanan ringan dari pisang yang relatif populer antara
lain Kripik
Pisang asal Lampung, Sale pisang(Bandung), Pisang
Molen (Bogor), dan epe (Makassar).
Pisang mempunyai kandungan
gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan
dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor,
besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan
serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Energi
Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara
keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih
tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54
kalori.
Karbohidrat pisang
menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan
sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu,
banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan
energi.
Kandungan energi pisang
merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga
bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang
merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap,
sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat
pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara
cepat tersedia bagi tubuh.
Gula pisang merupakan gula
buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah
dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi
karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir,
selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan
energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.
Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa.
Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara
lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama
diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa
sangat terbatas keberadaannya.
Glukosa darah terutama
didapat dari asupan makanan sumber karbohidrat. Pisang adalah alternatif
terbaik untuk menyediakan energi di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu
otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas biologis.
Namun, kandungan protein
dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3
persen dan 0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang
masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu
takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.
Mineral
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium,
fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain,
mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh.
Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100 gram
dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg besi dan
0,1 mg seng untuk berat 100 gram.
Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu
betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya
15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin).
Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi,
yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk
beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan
metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak.
Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme
energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan
energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.
MANFAAT
BUAH PISANG
Pisang
pada mulanya adalah sejenis tumbuhan liar di Asia Tenggara, kini banyak dikomersialkan.
Buah-buahan ini bukan saja mengenyangkan tetapi dapat mengatasi masalah
sembelit. Selain mudah didapati dan murah di pasaran, pisang juga antara
buah-buahan yang berpotensi mengandukan serat, vitamin A serta menjadi makanan
utama masyarakat Afrika.
Berbagai
jenis masakan dapat dihidangkan melalui pisang dengan cara merebus, menggoreng
atau dibuat pengat, lepat, koleh serta jemput-jemput. Bunyinya sangat sedap dan
sudah pasti enak. Tetapi, walaupun pisang sedap dimakan dan baik untuk kesehatan
serta membantu merawat penyakit tertentu, bagaimanapun tidak baik dimakan oleh penderita
kencing manis. Ini karena kandungan gula di dalam pisang tinggi.
Ada
lebih 20 jenis pisang di dunia. Tetapi pisang nipah, nangka, abu, mas, tanduk
raja, embun biasa yang umum di pasaran. Namun pisang talang, kapas, awak, susu,
berangan, kari, embun, kelat keling, rastali, talang, khaki, kapas, lidi, lemak
manis kurang biasa kita dengar, terutama bagi mereka yang tinggal di kota.
Ketua
Diatetik dan Khasiat Makanan, Universiti Perubatan Antarabangsa (IMU), Prof.
Dr. Fatimah Arshad, berkata seperti yang kita tahu, semua pisang boleh dimakan,
bagaimanapun ada berapa jenis pisang yang tidak boleh dimakan yaitu pisang
pisang hutan karena banyak biji atau pisang muda.
Beliau
berkata, pemakanan pisang memberikan banyak khasiat kepada tubuh badan karena
secara keseluruhannya mengandung tenaga,
vitamin A, serat, vitamin C dan Kalsium.
Sebagai
contoh, 2 biji pisang emas mengandungi 100 kalori, 73gram (g) air, 1.4g
protein, 23 g karbohidrat, 1.7 g serat, 380 mikro gram (mg) karoten (pre vitamin
A), 63 RE vitamin A, 8.3 mg vitamin C dan 342 mg kalium," katanya.
Khasiat pisang sudah tentu boleh
membekalkan tenaga. Pisang mengandungi asam, enzim, dan sebatian kimia penting.
Pisang juga mengandungi tiga jenis gula semula jadi yaitu sukrosa , fruktosa
dan glukosa. Gula semula jadi ini amat penting
untuk kanak-kanak yang sedang membesar.
Menurut
Persatuan Pisang Antarabangsa, pula pisang mengandungi magnesium, fosforus,
iodine, kuprum, vitamin B1, B2, B6 & C, niasin, dan folat. Penyelidikan
yang dijalankan membuktikan dua biji pisang boleh membekalkan tenaga untuk kita
melakukan kerja atau senaman berat selama 90 minit. Seribu satu khasiat pisang
kurniaan Allah kepada manusia. Tidak hairanlah pisang amat popular di kalangan
atlet karena ia membekalkan tenaga yang cukup ketika mereka beraksi dalam apa
saja pertandingan sukan.
Pisang
adalah buah yang paling digemari penduduk seluruh dunia. Pisang juga mampu
menawarkan penyakit dan boleh membantu dalam kesehatan manusia.
Daun pisang
· Digunakan sebagai alas makanan karena menghasilkan bau yang harum
apabila terkena makanan yang panas.
· Digunakan sebagai pelindung hujan
· Pembalut kuih atau masakan seperti ikan bakar atau kuih lepat.
Batang pisang
·
Digunakan untuk
membuat rakit.
·
Mempunyai
gentian yang banyak dan boleh diproses secara perdagangan untuk membuat tali
dan bahan seumpamanya seperti guni.
Buah pisang
·
Boleh dimakan
masak atau diambil semasa muda untuk dimasak sebagai lauk, digoreng, dibuat
sira, dibuat pengat, dan dijadikan keripik.
Jantung pisang
·
Dibuat sebagai
ulam selepas dicelur.
Khasiat pisang dari sudut kesehatan
·
Darah tinggi
dan strok - pisang membantu menurunkan tekanan darah tinggi karena kandungan
potasiumnya yang tinggi.
·
Kolestrol - pisang rendah dari segi kalori
lemak dan sodium yang membantu merendah kolestrol.
·
Cirit-birit - potasium dan magnesium yang
terkandung di dalam pisang amat sesuai merawat orang yang mengalami
cirit-birit.
·
Anaemia -
anaemia ialah penyakit kurang darah. Oleh karena pisang kaya dengan zat besi,
ia boleh merangsang penghasilan haemoglobin di dalam darah.
·
Kemurungan - orang yang sedang murung lebih
cepat ceria apabila makan pisang. Ini karena kandungan sejenis protein membantu
kita menjadi tenang.
·
Pusing - cara
paling cepat merawat rasa pening-pening ialah dengan meminum minuman susu
pisang kocak (banana milkshake) yang dicampur madu. Minuman ini bukan sahaja
merawat malah sedap.
Produk
Pemanfaatan Pisang
§ Kripik Pisang
![](file:///C:%5CUsers%5CAcer%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image005.jpg)
Kripik pisang adalah produk makanan
ringan dibuat dari irisan buah pisang dan digoreng, dengan atau tanpa bahan
tambahan makanan yang diizinkan. Tujuan pengolahan pisang menjadi kripik pisang
adalah untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan/memperpanjang kemanfaatan
buah pisang. Syarat mutu kripik pisang dapat mengacu SNI 01-4315-1996, Kripik
Pisang.
Kripik
pisang-Standar Teknis ini berlaku untuk pembuatan Pisang menjadi Kripik Pisang.
Prosedur Opersional Pengolahan Kripik Pisang terdiri dari beberapa kegiatan
meliputi penyiapan bahan baku Kripik pisang, penyiapan peralatan Kripik pisang
dan kemasan Kripik pisang, pengupasan Kripik pisang dan pengirisan Kripik
pisang, pencucian Kripik pisang dan perendaman Kripik pisang, penggorengan
Kripik pisang, penirisan minyak Kripik pisang, pemberian bumbu Kripik pisang,
pengemasan Kripik pisang dan pelabelan Kripik pisang, serta penyimpanan Kripik
pisang. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat keripik pisang adalah sebagai
berikut:
1. Pisang
Bahan baku
dalam pembuatan kripik pisang adalah pisang mentah. Pisang yang dipilih adalah
pisang yang sudah tua dan masih mentah sehingga mudah diiris-iris/dirajang
tipis- tipis dan dibentuk sesuai dengan selera konsumen. Syarat Mutu Pisang
Kepok Kuning Segar dapat mengacu pada SNI 01 – 4481 – 1998.
2. Air Bersih
Air dalam pembuatan kripik pisang digunakan untuk mencuci pisang. Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan air minum dan air
bersih sesuai standar Permenkes RI No. 416/MENKES/PERK/IX/90. Air tersebut
tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan tidak mengandung zat yang
membahayakan.
3. Minyak goreng
Minyak goreng yang digunakan adalah minyak kelapa atau minyak
kelapa sawit yang bermutu baik (jernih dan tidak tengik), sesuai SNI 01 – 3741
– 2002. Penggunaan minyak goreng dengan kualitas rendah akan menghasilkan
kripik yang tidak tahan lama(cepat tengik).
4. Larutan Natrium Bisulfit (Na2SO3)
Larutan Natrium Bisulfit 0,3% - 0,5% digunakan untuk merendam
pisang agar tidak terjadi perubahan warna menjadi coklat. Di perdesaan larutan ini dapat diganti
dengan potongan-potongan daun sirih.
Dalam
pembuatan kripik pisang dapat ditambahkan bahan tambahan pangan (BTP). Tujuan penambahan bahan tambahan pangan ini adalah untuk
memperbaiki tekstur, rasa, dan penampakan. Penggunaan bahan-bahan tersebut baik
jenis maupun jumlahnya harus memenuhi persyaratan yang direkomendasikan.
Persyaratan bahan tambahan pangan mengacu pada SNI 01-0222-1995, Bahan yang
ditambahkan dalam pembuatan kripik pisang adalah :
1. Gula pasir
Fungsi gula dalam pembuatan kripik pisang adalah untuk memberikan
rasa manis. Gula pasir dibuat sirup terlebih dahulu dengan perbandingan 1 kg
gula pasir dilarutkan dalam 5 gelas air. Gula yang digunakan harus bermutu
baik, yaitu kering, tidak bau apek atau masam, tidak nampak adanya ampas atau
bahan asing dan berwarna putih. Standar gula kristal putih (SNI 01-3140-2001).
2. Garam dapur
Fungsi garam dapur adalah untuk memberi rasa asin. Garam yang
digunakan adalah garam beryodium (SNI 01 – 3556 – 2000).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar