Nama : YOSUA
SIMANULLANG
NIM :
101201174 / HUT-6D
MK :
AGROINDUSTRI
Rambutan
(Nephelium lappaceum L) Sebagai Tanaman
Keluarga
Indonesia dengan keragaman wilayah dan agroklimat telah
memungkinkan berbagai jenis dan varietas buah-buahan dapat tumbuh secara luas
dan berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Oleh karena itu dikenal
berbagai buah-buahan yang mengacu pada nama asal daerah, seperti jeruk Bali,
duku Palembang, jeruk Pontianak, jeruk Soe, salak Bali, salak Nglumut, nenas
Subang, rambutan Binjai dan lain-lain. Hal ini menunjukkan potensi dan kekayaan
buah-buahan
Indonesia sesuai dengan keragaman agroklimatnya.
Buah-buahan merupakan komoditi pertanian yang mempunyai potensi
cerah sebagai salah satu penghasil devisa dari sektor pertanian. Peningkatan
ekspor komoditi buah-buahan merupakan salah satu alternatif dalam perolehan
devisa negara dari ekspor non migas. Ekspor buah-buahan semakin berkembang
setiap tahunnya dan terus mengalami peningkatan baik dalam nilai, volume, macam
buah maupun negara tujuan ekspornya. Peningkatan ini sejalan dengan semakin berkembangnya perdagangan buah tropis di pasar
internasional dan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan dan meningkatkan
penanaman buah-buahan secara nasional, terutama jenis yang memiliki potensi
ekspor dan bernilai ekonomis tinggi (Kurniati, 1997). Selain untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri buah-buahan Indonesia juga sudah menjadi komoditas
perdagangan internasional dan beberapa jenis buah unggulan Indonesia yang dapat
bersaing di pasar internasional diantaranya pisang, mangga, manggis, jeruk,
salak, papaya, nanas, rambutan, durian, semangka, nangka dan duku. Beberapa dari
buah-buahan tersebut yang telah di ekspor adalah pisang, nenas, mangga,
manggis, jambu, alpokat, jeruk, papaya, duku, durian, rambutan, semangka, dan
buah tropika segar lainnya dengan negara tujuan ekspor yaitu Amerika Serikat,
Uni Eropa, Jepang, negara-negara di Afrika, Asia, Timur Tengah, Amerika Latin
dan negara-negara ASEAN (Dirjen Bina Produksi dan Holtikultura, 2002).
Tanaman
rambutan sebagai salah satu komoditi asli Indonesia mempunyai peluang yang cukup besar untuk dikembangkan. Ini dapat
dilihat dari ketersediaan lahan dengan agroklimat yang sesuai yang sumber daya
manusia yang cukup memadai untuk pengembangan
agribisnis. Peluang pasar untuk pasar domestik maupun
pasar luar negeri. Potensi pasar domestik berkembang, berkaitan dengan adanya peningkatan kebutuhan gizi dan pendapatan penduduk.
Disamping itu didukung juga oleh harga buah rambutan yang lebih murah dari buah
lain dan kemudahan untuk mendapatkan buah rambutan tersebut.
BOTANI TANAMAN
BUAH RAMBUTAN
Rambutan adalah tanaman tropis yang
tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah
kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk
buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut. Rambutan banyak terdapat di
daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia , Amerika Tengah, India,
Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri Lanka.
Pohon
rambutan tumbuh baik pada suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25 derajat
Celsius), tinggi dapat mencapai 8m namun biasanya tajuknya melebar hingga
jari-jari 4m. Pertumbuhan rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah
masa berbuah selesai, pohon rambutan akan bersemi (flushing) menghasilkan
cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas teramati dengan warna pohon yang
hijau muda karena didominasi oleh daun muda. Pertumbuhan ini akan berhenti
ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat tumbuh.
Rambutan banyak ditanam
sebagai pohon buah, kadang-kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan tropis ini
memerlukan iklim lembap dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2.000 mm
Pertumbuhan rambutan
dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon rambutan
akan merona
(flushing) menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas
teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda.
Pertumbuhan ini akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan
beristirahat tumbuh.
EKOLOGI TANAMAN RAMBUTAN
Penyebaran
Tanaman Rambutan merupakan tanaman
tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal
dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Rambutan banyak terdapat di daerah
tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia , Amerika Tengah, India, Indonesia,
Malaysia, Filipina, Thailand dan Srilanka.
Habitat
Tanaman rambutan sangat baik
tumbuh dan berbuah pada daerah dataran rendah hingga ketinggian 500 mdpl dengan
tipe iklim basah. Curah hujan 1.500 - 3.000 mm per tahun. Tanah yang gembur dan
subur lebih baik bagi tanaman tersebut. Tanaman ini relative tahan pada lahan
gambut yang masam dan tanah lactosol cokelat dengan pH 4 - 6,5. Suhu udara 22 -
350C dan tipe tanah yang tepat adalah tanah latosol kuning. Untuk
merangsang pembungaan dapat dilakukan pada musim kemarau antara 3 - 4 bulan.
Hujan yang jatuh pada saat tanaman sedang berbunga dapat menyebabkan banyak
bunga berguguran dan mendorong serangan penyakit mildu tepung (Oidum sp.). Bila kemarau berkepanjangan,
buah dapat menjadi kurang berisi dan bijinya tidak dapat berkembang.
TEKNIK BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN RAMBUTAN
Persiapan Lahan
Untuk
penanaman rambutan, yang kita perlukan pada persiapan lahan adalah:
1.
Lahan
yang subur
2.
Kondisi tanah yang
gembur, dan
3.
Sirkulasi udara dalam
tanah berjalan baik.
Cara
mempersiapkan lahan untuk berkebun rambutan:
1. Tanah
dibersihkan dari tanaman pengganggu (semak)
2. Tanah
dibajak atau dicangkul agak dalam, jika kita tanam pohon rambutan dari biji
atau dengan okulasi. Jika dari cangkokan, tidak usah terlalu dalam.
3. Pada
lahan yang agak liat, kita tambahkan humus terlebih dahulu.
4.
Biarkan kondisi seperti
ini selama satu tahun terlebih dahulu
Pembuatan Lubang Tanam
Setelah selesai mengadakan
persiapan lahan, selanjutnya kita persiapkan pembuatan lubang tanam untuk tanaman rambutan. Lubang tanam dibuat 4
pekan sebelum proses penanaman bibit rambutan. Besar ukuran lubang
tanam adalah 1x1x0,5 meter.
Cara
pembuatan lubang tanam untuk tanaman rambutan adalah sebagai berikut:
1.
Ukurlah tanah dengan
meteran sepanjang 1 meter, lebar 1 meter
2.
Mulailah menggali lubang
tanam sedalam 0,5 meter
3.
Pada saat penggalian,
sebaiknya pisahkan antara tanah sebelah atas dan tanah sebelah bawah
4.
Jarak antara lubang
tanam yang satu dengan lainnya adalah 12 meter
5.
Tutup kembali lubanag
tanam dengan sususnan seperti semula sebelum di gali
6.
Tunggu lubang tanam
selama 2 minggu
7.
Tambahkan pada bagian
tanah sebelah atas dengan pupuk kandang
8.
Setelah 4 minggu maka
bibit rambutan sudah dapat ditanam pada lubang tanam.
Perbanyakan
Tanaman
Biji dari buah rambutan
biasanya digunakan sebagai perbanyakan tanaman dengan menanam biji pada pilibag
hinga menjadi semai. Biji rambutan adalah monoembrional sehinga semai
generative dari varietas yang digunakan untuk batang bawah pengaruhnya
bervariasi terhadap batang atas. Sifat tanaman rambutan adalah heterozigot dan
menyerbuk silang.
Tanaman
diperbanyak dengan okulasi. Perbanyakan dengan susunan dan cangkok jarang
dilakukan karena kurang efisien. Sebagai batang bawah digunakan bibit semai
varietas. Umur batang bawah yang di okulasi sekitar 6 - 8 bulan. Untuk mata
temple diambil dari cabang tanaman rambutan vaietas unggul yang daunnya mulai
menua.ntuk mempercepat mata tempel mulai muncul, dilakukan perompesan daun dari
cabang entres yang akan digunakan sebagai sumber mata tempel antara 2 - 3 minggu
sebelum cabang dipotong.
Penanaman
Pada
penanaman tanaman rambutan harus diperhatikan:
1.
Lubang tanam tidak
terlalu dalam atau terlalu dangkal.
2.
Dalam lubang kira-kira
batas antara akar dan batang. Usahakan setinggi tanah yang ada dipermukaan.
3.
Buatkan perlindungan
tanaman dari bahan bamboo dengan posisi agak tinggi bagian timur, atau membujur
dari arah utara
ke selatan agar Matahari pagi lebih banyak dari pada sore hari.
4.
Pelindung bagian atap
dibuat dari daun kelapa atau daun tebu.
5.
Lepas bibit dari
keranjang atau kantung plastic, agar tidak mengundang rayap merusak akar yang
masih muda.
6.
Pada awal penanaman,
ditambah dengan pupuk kandang dan pupuk hijau.
7.
Penanaman bibit
rambutan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Namun, jika masih musim kemarau,
sebaiknya disiram 2 kali sehari
selama
2 minggu.
Pemeliharaan
Penyiangan adalah proses pembuangan atau pembersihan lahan tanaman rambutan dari tanaman lain yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman rambutan, misalnya gulma dan rumput.Selain penyiangan, yang tak kalah penting agar tanaman rambutan cepat berbuah adalah pemangkasan. Buah yang banyak diperoleh dari daun yang rimbun. Sedangkan daun yang rimbun ini, dapat kita peroleh dari pemangkasan. Pemangkasan dilakukan setelah selesai panen seluruhnya, terutama ranting-ranting yang telah kering dan mati.
Penyiangan adalah proses pembuangan atau pembersihan lahan tanaman rambutan dari tanaman lain yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman rambutan, misalnya gulma dan rumput.Selain penyiangan, yang tak kalah penting agar tanaman rambutan cepat berbuah adalah pemangkasan. Buah yang banyak diperoleh dari daun yang rimbun. Sedangkan daun yang rimbun ini, dapat kita peroleh dari pemangkasan. Pemangkasan dilakukan setelah selesai panen seluruhnya, terutama ranting-ranting yang telah kering dan mati.
Panen
Buah rambutan
yang sudah tua ditandai dengan warnanya yang merah cerah. Buah rambutan dapat dipetik setelah matang pada umur
120 hari setelah bunga mekar. Panen dilakukan dengan memotong tangkai rangkaian
buah. Hasilnya dapat mencapai 500 - 700 kg/pohon. Musim panen rambutan terjadi
pada bulan Desember - Februari.
Pengolahan
Warna
buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh
karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat
penting.Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari
buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale.
Maksud utama dari pengawetan bahan pangan memang memprpanjang masa simpan, yang berarti bahwa bahan pangan setelah mengalami perlakuan tertentu akan memungkinkan untuk dapat disimpan lebih lama dari sebelumnya. Yang penting dan selalu diingat adalah jangan sampai terjadi, dalam usaha untuk mengawetkan bahan pangan ini justru berakibat merusak rasa, bentuk, struktur, maupun nutrisinya. Adapun prinsip pengawetan bahan pangan adalah :
Maksud utama dari pengawetan bahan pangan memang memprpanjang masa simpan, yang berarti bahwa bahan pangan setelah mengalami perlakuan tertentu akan memungkinkan untuk dapat disimpan lebih lama dari sebelumnya. Yang penting dan selalu diingat adalah jangan sampai terjadi, dalam usaha untuk mengawetkan bahan pangan ini justru berakibat merusak rasa, bentuk, struktur, maupun nutrisinya. Adapun prinsip pengawetan bahan pangan adalah :
a. Menghambat
atau menghindari setiap
perubahan yang bersifat merugikan
b. Setiap
perubahn yang berakibat menguntungkan dengan sengaja diadakan / diatur dan
dipelihara bahkan kadang-kadang dipercepat.
Misalnya : proses pembuatan tempe, tape, anggur, dan sebagainya
Misalnya : proses pembuatan tempe, tape, anggur, dan sebagainya
Daging
buah rambutan mengandung gizi yang cukup lengkap. Mulai dari karbohidrat,
protein, lemak, fosfor, besi, kalsium, sampai vitamin C. Daging buah rambutan
banyak mengandung sari buah, dapat dibuat makanan kaleng atau diolah menjadi
selai,namun cita rasanya akan hilang. Selain itu daging buah rambutan dapat
diolah menjadi berbagai macam olahan, contohnya : manisan rambutan, sirup
rambutan, selai rambutan, dan makanan atau minuman lainnya.
Manisan merupakan salah satu jenis makanan ringan yang biasanya menggunakan gula pasir sebagai pemanis. Pemberian gula dalam konsentrasi tinggi pada manisan bertujuan untuk memberi rasa manis dan mencegah mikroba. Buah rambutan merupakan manisan yang berasal dari buah yang memiliki citra rasa manis, disebabkan oleh adanya kandungan fruktosa.
Manisan merupakan salah satu jenis makanan ringan yang biasanya menggunakan gula pasir sebagai pemanis. Pemberian gula dalam konsentrasi tinggi pada manisan bertujuan untuk memberi rasa manis dan mencegah mikroba. Buah rambutan merupakan manisan yang berasal dari buah yang memiliki citra rasa manis, disebabkan oleh adanya kandungan fruktosa.
KANDUNGAN NUTRISI BUAH RAMBUTAN
Buah ini mengandung karbohidrat,
protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Kulit buah mengandung
tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tannin
dan saponin. Kulit batang mengandung tannin, saponin, flavonida, pectic
substance, dan zat besi.
Bagian tumbuhan ini yang dapat
digunakan sebagai obat adalah kulit buah digunakan untuk mengatasi disentri dan
demam, kulit kayu digunakan untuk mengatasi sariawan, daun digunakan untuk
mengatasi diare dan menghitamkan rambut, akar digunakan untuk mengatasi demam,
dan biji digunakan untuk mengatasi kencing manis (diabetes mellitus).
PEMANFAATAN BUAH RAMBUTAN
a. Manfaat sebagai obat
Beragam senyawa kimia yang terdapat
dalam buah rambutan
terbukti berkhasiat dalam membantu mengobati berbagai penyakit seperti :
1. Disentri
Kulit
buah rambutan (10 buah) dicuci, lalu dippotong-potong seperlunya. Lalu
ditambahkan 3 gelas minum air bersih, selanjutnya rebus sampai airnya tersisa
setengah. Setelah dingin, disaring dan diminum 2 kali sehari, masing-masing
tiga perempat gelas.
2. Demam
Kulit
rambutan yang telah dikeringkan (15 gr) dicuci. Kemudian ditambah 3 gelas air
bersih, lalu direbus sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, disaring
dan diminum 3 kali sehari, masing-masing sepertiga bagian.
3. Perawatan
rambut
Daun
rambutan secukupnya dicuci , lalu ditumbuk sampai halus. Sedikit air
ditambahkan, sambil diaduk rata sampai menjadi adonan seperti bubur. Lalu,
diperas dan didisaring dengan sepotong kain. Air yang terkumpul digunakan untuk
membasahi kulit kepala. Hal ini dilakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
4. Kencing manis
Biji
rambutan (5 biji) digoreng sangran (sangria), lalu digiling sampai menjadi
serbuk. Kemudian, diseduh dengan satu cangkir air panas. Setelah dingin airnya
diminum sekaligus. Lakukan 1-2 kali sehari.
5. Sariawan
Kulit
kayu rambutan (3 ruas jari) dicuci, lalu direbus dengan 2 gelas air bersih
sampai tersisa satu gelas. Kemudian dipakai untuk berkumur selagi hangat.
b. Manfaat
Sebagai Sumber Pangan
Buah hasil panen diolah secara tradisional oleh
masyarakat untuk dijadikan makanan, misalnya manisan, dodol, keripik, dan sale.
Bahan makanan berupa buah
ini sesauai hasil penelitian Puslitbang Gizi, Departemen Kesehatan, bernilai
gizi cukup baik, terutama kandungan vitaminnya.
Tanaman rambutan selain
mudah dan murah, juga cepat berbuah.
Sehingga bisa dijadikan koleksi tanaman obat
keluarga. Berikut adalah produk –
produk olahan dari buah rambutan:
c. Komoditas
Penggerak Perekonomian Rakyat
Dikarenakan buah rambutan
ini sangatlah manis banyak masyarakat dapat mengolah buah rambutan ini menjadi
berbagai produk olahan lainnya sehingga mampu mengerakan perekonomian
masyarakat. Hal ini karena banyaknya industri
pengolahan buah rambutan
yang berkembang dan berbagai toko di Indonesia menjajakan produk olahan dari buah rambutan seperti sirup
rambutan. Kondisi ini merupakan sebuah peluang
yang bisa ditangani untuk mendongkrak ekonomi masyarakat. Selain itu buah rambutan ini dapat dijadikan sebagai tanaman obat
- obatan yang membuat banyak masyarakat ingin mengkonsumsi buah ini.
ANALISIS FINANSIAL
Tanaman rambutan
sebagai salah satu komoditi asli Indonesia mempunyai peluang yang cukup besar
untuk dikembangkan. Ini dapat dilihat dari ketersediaan lahan dengan agroklimat yang sesuai yang sumber daya
manusia yang cukup memadai untuk pengembangan
agribisnis. Peluang pasar untuk pasar domestic maupun
pasar luar negeri. Potensi pasar domestik berkembang, berkaitan dengan adanya peningkatan kebutuhan gizi dan pendapatan penduduk.
Disamping itu didukung juga oleh harga buah
rambutan yang lebih murah dari buah lain dan kemudahan untuk mendapatkan buah
rambutan tersebut. Diantara
komoditas buah-buahan tersebut, rambutan merupakan salah satu yang memiliki
prospek pengembangan cukup baik. Dilihat dari potensi produksi rambutan
Indonesia menduduki tempat kedua terbesar setelah Thailand (Silitonga, 2000). Sebagai salah satu komoditi ekspor, ekspor
komoditi rambutan pada
Tabel 1 perkembangan ekspor rambutan Indonesia periode tahun
1999-2007 mengalami peningkatan volume sebesar 24,52 persen pertahun, yaitu
dari 230.706 kilogram pada tahun 1999 menjadi 396.093 kilogram pada tahun 2007.
Dari
segi konsumsi domestik, buah rambutan termasuk salah satu buah yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat dan dari segi ekspor, buah rambutan cenderung
meningkat setiap tahunnya. Walau tidak lepas dari persaingan Negaranegara
pesaing seperti Malaysia, Thailand, Philipina dan Australia, namun peluang
untuk Negara ini masih terbuka lebar. Perkembangan ekspor rambutan Indonesia periode tahun 1999-2007 dapat
dilihat pada Tabel 1.
PELUANG DAN UPAYA PENGEMBANGAN
Rambutan
(Nephelium lappaceum L) merupakan tanaman buah hortikultra yang tumbuh didaratan yang memiliki iklim
subtropis dan merupakan salah satu komoditas tropis eksotis yang digemari oleh
masyarakat, baik dalam maupun di luar negeri serta merupakan salah satu
komoditi pertanian yang memiliki prospek cerah sebagai penghasil devisa Negara
(Kanisius, 1999). Rambutan merupakan buah tropika yang
sangat cocok di daerah tropis, oleh karena itu banyak negara tropis lain juga yang
menghasilkan rambutan yang baik seperti
Malaysia, Thailand, Philipina dan Australia, dengan musim panen yang berbeda-beda. Di bawah ini akan ditunjukan
Negara-negara penghasil rambutan dengan musim
panennya masing-masing. Buah rambutan juga
mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C.
Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol.
Daun mengandung tannin dan saponin. Kulit batang mengandung tannin, saponin,
flavonida, pectic substance, dan zat besi. Oleh
karena itu, buah rambutan potensial dikembangkan sebagai tanaman keluarga yang
dapat berfungsi sebagai makanan dan obat.
Peluang pengembangan buah rambutan cukup
besar karena didukung hal-hal sebagai berikut:
1.
Pohon rambutan tumbuh baik pada suhu
tropika hangat (suhu rata-rata 25oCelsius) sangat cocok dengan
keadaan di Indonesia
2.
Budi daya
cukup mudah sehingga
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan menanam tanaman rambutan di sekitar
pekarangan rumah.
3.
Pemasaran
buah rambutan dan berbagai olahan yang
memanfaatkan buah rambutan sangat
banyak bukan hanya dari konsumen lokal, tetapi juga dari daerah lain dan
mancanegara.
Oleh karena itu, prospek pengolahan buah rambutan sebagai bahan baku makanan
dan obat - obatan cukup baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar