Rabu, 10 April 2013

Rambutan (Nephelium lappaceum L) Sebagai Tanaman Keluarga


Nama    : YOSUA SIMANULLANG
NIM      : 101201174 / HUT-6D
MK       : AGROINDUSTRI
  

Rambutan (Nephelium lappaceum L) Sebagai Tanaman Keluarga
            Indonesia dengan keragaman wilayah dan agroklimat telah memungkinkan berbagai jenis dan varietas buah-buahan dapat tumbuh secara luas dan berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Oleh karena itu dikenal berbagai buah-buahan yang mengacu pada nama asal daerah, seperti jeruk Bali, duku Palembang, jeruk Pontianak, jeruk Soe, salak Bali, salak Nglumut, nenas Subang, rambutan Binjai dan lain-lain. Hal ini menunjukkan potensi dan kekayaan buah-buahan Indonesia sesuai dengan keragaman agroklimatnya.
            Buah-buahan merupakan komoditi pertanian yang mempunyai potensi cerah sebagai salah satu penghasil devisa dari sektor pertanian. Peningkatan ekspor komoditi buah-buahan merupakan salah satu alternatif dalam perolehan devisa negara dari ekspor non migas. Ekspor buah-buahan semakin berkembang setiap tahunnya dan terus mengalami peningkatan baik dalam nilai, volume, macam buah maupun negara tujuan ekspornya. Peningkatan ini sejalan dengan semakin berkembangnya perdagangan buah tropis di pasar internasional dan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan dan meningkatkan penanaman buah-buahan secara nasional, terutama jenis yang memiliki potensi ekspor dan bernilai ekonomis tinggi (Kurniati, 1997). Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri buah-buahan Indonesia juga sudah menjadi komoditas perdagangan internasional dan beberapa jenis buah unggulan Indonesia yang dapat bersaing di pasar internasional diantaranya pisang, mangga, manggis, jeruk, salak, papaya, nanas, rambutan, durian, semangka, nangka dan duku. Beberapa dari buah-buahan tersebut yang telah di ekspor adalah pisang, nenas, mangga, manggis, jambu, alpokat, jeruk, papaya, duku, durian, rambutan, semangka, dan buah tropika segar lainnya dengan negara tujuan ekspor yaitu Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, negara-negara di Afrika, Asia, Timur Tengah, Amerika Latin dan negara-negara ASEAN (Dirjen Bina Produksi dan Holtikultura, 2002).
            Tanaman rambutan sebagai salah satu komoditi asli Indonesia mempunyai  peluang yang cukup besar untuk dikembangkan. Ini dapat dilihat dari ketersediaan  lahan dengan agroklimat yang sesuai yang sumber daya manusia yang cukup memadai untuk pengembangan agribisnis. Peluang pasar untuk pasar domestik maupun pasar luar negeri. Potensi pasar domestik berkembang, berkaitan dengan adanya peningkatan kebutuhan gizi dan pendapatan penduduk. Disamping itu didukung juga oleh harga buah rambutan yang lebih murah dari buah lain dan kemudahan untuk mendapatkan buah rambutan tersebut.


BOTANI TANAMAN BUAH RAMBUTAN

          Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut. Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia , Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri Lanka.
            Pohon rambutan tumbuh baik pada suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25 derajat Celsius), tinggi dapat mencapai 8m namun biasanya tajuknya melebar hingga jari-jari 4m. Pertumbuhan rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon rambutan akan bersemi (flushing) menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda. Pertumbuhan ini akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat tumbuh.
Rambutan banyak ditanam sebagai pohon buah, kadang-kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembap dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2.000 mm
             Pertumbuhan rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon rambutan akan merona (flushing) menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda. Pertumbuhan ini akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat tumbuh.

EKOLOGI TANAMAN RAMBUTAN
Penyebaran
            Tanaman Rambutan merupakan tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia , Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Srilanka.

Habitat
                Tanaman rambutan sangat baik tumbuh dan berbuah pada daerah dataran rendah hingga ketinggian 500 mdpl dengan tipe iklim basah. Curah hujan 1.500 - 3.000 mm per tahun. Tanah yang gembur dan subur lebih baik bagi tanaman tersebut. Tanaman ini relative tahan pada lahan gambut yang masam dan tanah lactosol cokelat dengan pH 4 - 6,5. Suhu udara 22 - 350C dan tipe tanah yang tepat adalah tanah latosol kuning. Untuk merangsang pembungaan dapat dilakukan pada musim kemarau antara 3 - 4 bulan. Hujan yang jatuh pada saat tanaman sedang berbunga dapat menyebabkan banyak bunga berguguran dan mendorong serangan penyakit mildu tepung (Oidum sp.). Bila kemarau berkepanjangan, buah dapat menjadi kurang berisi dan bijinya tidak dapat berkembang.

TEKNIK BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN RAMBUTAN
Persiapan Lahan
            Untuk penanaman rambutan, yang kita perlukan pada persiapan lahan adalah:
1.      Lahan yang subur
2.      Kondisi tanah yang gembur, dan
3.      Sirkulasi udara dalam tanah berjalan baik.
Cara mempersiapkan lahan untuk berkebun rambutan:
1.      Tanah dibersihkan dari tanaman pengganggu (semak)
2.      Tanah dibajak atau dicangkul agak dalam, jika kita tanam pohon rambutan dari biji atau dengan okulasi. Jika dari cangkokan, tidak usah terlalu dalam.
3.      Pada lahan yang agak liat, kita tambahkan humus terlebih dahulu.
4.      Biarkan kondisi seperti ini selama satu tahun terlebih dahulu

Pembuatan Lubang Tanam
            Setelah selesai mengadakan persiapan lahan, selanjutnya kita persiapkan pembuatan lubang tanam untuk tanaman rambutan. Lubang tanam dibuat 4 pekan sebelum proses penanaman bibit rambutan. Besar ukuran lubang tanam adalah 1x1x0,5 meter. Cara pembuatan lubang tanam untuk tanaman rambutan adalah sebagai berikut:
1.      Ukurlah tanah dengan meteran sepanjang 1 meter, lebar 1 meter
2.      Mulailah menggali lubang tanam sedalam 0,5 meter
3.      Pada saat penggalian, sebaiknya pisahkan antara tanah sebelah atas dan tanah sebelah bawah
4.      Jarak antara lubang tanam yang satu dengan lainnya adalah 12 meter
5.      Tutup kembali lubanag tanam dengan sususnan seperti semula sebelum di gali
6.      Tunggu lubang tanam selama 2 minggu
7.      Tambahkan pada bagian tanah sebelah atas dengan pupuk kandang
8.      Setelah 4 minggu maka bibit rambutan sudah dapat ditanam pada lubang tanam.
   
Perbanyakan Tanaman
            Biji dari buah rambutan biasanya digunakan sebagai perbanyakan tanaman dengan menanam biji pada pilibag hinga menjadi semai. Biji rambutan adalah monoembrional sehinga semai generative dari varietas yang digunakan untuk batang bawah pengaruhnya bervariasi terhadap batang atas. Sifat tanaman rambutan adalah heterozigot dan menyerbuk silang.
            Tanaman diperbanyak dengan okulasi. Perbanyakan dengan susunan dan cangkok jarang dilakukan karena kurang efisien. Sebagai batang bawah digunakan bibit semai varietas. Umur batang bawah yang di okulasi sekitar 6 - 8 bulan. Untuk mata temple diambil dari cabang tanaman rambutan vaietas unggul yang daunnya mulai menua.ntuk mempercepat mata tempel mulai muncul, dilakukan perompesan daun dari cabang entres yang akan digunakan sebagai sumber mata tempel antara 2 - 3 minggu sebelum cabang dipotong.   

Penanaman
            Pada penanaman tanaman rambutan harus diperhatikan:
1.      Lubang tanam tidak terlalu dalam atau terlalu dangkal.
2.      Dalam lubang kira-kira batas antara akar dan batang. Usahakan setinggi tanah yang ada dipermukaan.
3.      Buatkan perlindungan tanaman dari bahan bamboo dengan posisi agak tinggi bagian timur, atau membujur dari arah utara ke selatan  agar Matahari pagi lebih banyak dari pada sore hari.
4.      Pelindung bagian atap dibuat dari daun kelapa atau daun tebu.
5.      Lepas bibit dari keranjang atau kantung plastic, agar tidak mengundang rayap merusak akar yang masih muda.
6.      Pada awal penanaman, ditambah dengan pupuk kandang dan pupuk hijau.
7.      Penanaman bibit rambutan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Namun, jika masih musim kemarau, sebaiknya disiram 2 kali sehari selama 2 minggu.      

Pemeliharaan
                Penyiangan adalah proses pembuangan atau pembersihan lahan tanaman rambutan dari tanaman lain yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman rambutan, misalnya gulma dan rumput.Selain penyiangan, yang tak kalah penting agar tanaman rambutan cepat berbuah adalah pemangkasan. Buah yang banyak diperoleh dari daun yang rimbun. Sedangkan daun yang rimbun ini, dapat kita peroleh dari pemangkasan. Pemangkasan dilakukan setelah selesai panen seluruhnya, terutama ranting-ranting yang telah kering dan mati.


Panen
             Buah rambutan yang sudah tua ditandai dengan warnanya yang merah cerah. Buah rambutan dapat dipetik setelah matang pada umur 120 hari setelah bunga mekar. Panen dilakukan dengan memotong tangkai rangkaian buah. Hasilnya dapat mencapai 500 - 700 kg/pohon. Musim panen rambutan terjadi pada bulan Desember -  Februari.

Pengolahan
            Warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting.Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale.    
            Maksud utama dari pengawetan bahan pangan memang memprpanjang masa simpan, yang berarti bahwa bahan pangan setelah mengalami perlakuan tertentu akan memungkinkan untuk dapat disimpan lebih lama dari sebelumnya. Yang penting dan selalu diingat adalah jangan sampai terjadi, dalam usaha untuk mengawetkan bahan pangan ini justru berakibat merusak rasa, bentuk, struktur, maupun nutrisinya. Adapun prinsip pengawetan bahan pangan adalah :          
a.       Menghambat atau menghindari setiap perubahan yang bersifat merugikan
b.      Setiap perubahn yang berakibat menguntungkan dengan sengaja diadakan / diatur dan dipelihara bahkan kadang-kadang dipercepat.           
Misalnya : proses pembuatan tempe, tape, anggur, dan sebagainya
            Daging buah rambutan mengandung gizi yang cukup lengkap. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium, sampai vitamin C. Daging buah rambutan banyak mengandung sari buah, dapat dibuat makanan kaleng atau diolah menjadi selai,namun cita rasanya akan hilang. Selain itu daging buah rambutan dapat diolah menjadi berbagai macam olahan, contohnya : manisan rambutan, sirup rambutan, selai rambutan, dan makanan atau minuman lainnya.       
            Manisan merupakan salah satu jenis makanan ringan yang biasanya menggunakan gula pasir sebagai pemanis. Pemberian gula dalam konsentrasi tinggi pada manisan bertujuan untuk memberi rasa manis dan mencegah mikroba. Buah rambutan merupakan manisan yang berasal dari buah yang memiliki citra rasa manis, disebabkan oleh adanya kandungan fruktosa.


KANDUNGAN NUTRISI BUAH RAMBUTAN
            Buah ini mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tannin dan saponin. Kulit batang mengandung tannin, saponin, flavonida, pectic substance, dan zat besi.
            Bagian tumbuhan ini yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit buah digunakan untuk mengatasi disentri dan demam, kulit kayu digunakan untuk mengatasi sariawan, daun digunakan untuk mengatasi diare dan menghitamkan rambut, akar digunakan untuk mengatasi demam, dan biji digunakan untuk mengatasi kencing manis (diabetes mellitus).

            PEMANFAATAN BUAH RAMBUTAN
a.      Manfaat sebagai obat
Beragam senyawa kimia yang terdapat dalam buah rambutan terbukti berkhasiat dalam membantu mengobati berbagai penyakit seperti :
1.      Disentri
           Kulit buah rambutan (10 buah) dicuci, lalu dippotong-potong seperlunya. Lalu ditambahkan 3 gelas minum air bersih, selanjutnya rebus sampai airnya tersisa setengah. Setelah dingin, disaring dan diminum 2 kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.
2.      Demam
           Kulit rambutan yang telah dikeringkan (15 gr) dicuci. Kemudian ditambah 3 gelas air bersih, lalu direbus sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, disaring dan diminum 3 kali sehari, masing-masing sepertiga bagian.      
3.      Perawatan rambut
           Daun rambutan secukupnya dicuci , lalu ditumbuk sampai halus. Sedikit air ditambahkan, sambil diaduk rata sampai menjadi adonan seperti bubur. Lalu, diperas dan didisaring dengan sepotong kain. Air yang terkumpul digunakan untuk membasahi kulit kepala. Hal ini dilakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
4.      Kencing manis
           Biji rambutan (5 biji) digoreng sangran (sangria), lalu digiling sampai menjadi serbuk. Kemudian, diseduh dengan satu cangkir air panas. Setelah dingin airnya diminum sekaligus. Lakukan 1-2 kali sehari.
5.      Sariawan
           Kulit kayu rambutan (3 ruas jari) dicuci, lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Kemudian dipakai untuk berkumur selagi hangat.

b.      Manfaat Sebagai Sumber Pangan
              Buah hasil panen diolah secara tradisional oleh masyarakat untuk dijadikan makanan, misalnya manisan, dodol, keripik, dan sale. Bahan makanan berupa buah ini sesauai hasil penelitian Puslitbang Gizi, Departemen Kesehatan, bernilai gizi cukup baik, terutama kandungan vitaminnya. Tanaman rambutan selain mudah dan murah, juga cepat berbuah. Sehingga bisa dijadikan koleksi tanaman obat keluarga. Berikut adalah produk – produk olahan dari buah rambutan:                               
 Gambar 1. Keripik Rambutan   Gambar 2. Manisan Rambutan

    Gambar 3. Dodol Rambutan         Gambar 4. Sirup Rambutan

c.       Komoditas Penggerak Perekonomian Rakyat
             Dikarenakan buah rambutan ini sangatlah manis banyak masyarakat dapat mengolah buah rambutan ini menjadi berbagai produk olahan lainnya sehingga mampu mengerakan perekonomian masyarakat. Hal ini karena banyaknya industri pengolahan buah rambutan yang berkembang dan berbagai toko di Indonesia menjajakan produk olahan dari buah rambutan seperti sirup rambutan. Kondisi ini merupakan sebuah peluang yang bisa ditangani untuk mendongkrak ekonomi masyarakat. Selain itu buah rambutan ini dapat dijadikan sebagai tanaman obat - obatan yang membuat banyak masyarakat ingin mengkonsumsi buah ini.

ANALISIS FINANSIAL
              Tanaman rambutan sebagai salah satu komoditi asli Indonesia mempunyai peluang yang cukup besar untuk dikembangkan. Ini dapat dilihat dari ketersediaan  lahan dengan agroklimat yang sesuai yang sumber daya manusia yang cukup memadai untuk pengembangan agribisnis. Peluang pasar untuk pasar domestic maupun pasar luar negeri. Potensi pasar domestik berkembang, berkaitan dengan adanya peningkatan kebutuhan gizi dan pendapatan penduduk. Disamping itu didukung juga oleh harga buah rambutan yang lebih murah dari buah lain dan kemudahan untuk mendapatkan buah rambutan tersebut. Diantara komoditas buah-buahan tersebut, rambutan merupakan salah satu yang memiliki prospek pengembangan cukup baik. Dilihat dari potensi produksi rambutan Indonesia menduduki tempat kedua terbesar setelah Thailand  (Silitonga, 2000). Sebagai salah satu komoditi ekspor, ekspor komoditi rambutan pada Tabel 1 perkembangan ekspor rambutan Indonesia periode tahun 1999-2007 mengalami peningkatan volume sebesar 24,52 persen pertahun, yaitu dari 230.706 kilogram pada tahun 1999 menjadi 396.093 kilogram pada tahun 2007.
            Dari segi konsumsi domestik, buah rambutan termasuk salah satu buah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dan dari segi ekspor, buah rambutan cenderung meningkat setiap tahunnya. Walau tidak lepas dari persaingan Negaranegara pesaing seperti Malaysia, Thailand, Philipina dan Australia, namun peluang untuk Negara ini masih terbuka lebar. Perkembangan ekspor rambutan  Indonesia periode tahun 1999-2007 dapat dilihat pada Tabel 1.

PELUANG DAN UPAYA PENGEMBANGAN
            Rambutan (Nephelium lappaceum L) merupakan tanaman buah hortikultra yang tumbuh didaratan yang memiliki iklim subtropis dan merupakan salah satu komoditas tropis eksotis yang digemari oleh masyarakat, baik dalam maupun di luar negeri serta merupakan salah satu komoditi pertanian yang memiliki prospek cerah sebagai penghasil devisa Negara (Kanisius, 1999).  Rambutan merupakan buah tropika yang sangat cocok di daerah tropis, oleh karena itu banyak negara tropis lain juga yang menghasilkan rambutan yang baik seperti Malaysia, Thailand, Philipina dan Australia, dengan musim panen yang berbeda-beda. Di bawah ini akan ditunjukan Negara-negara penghasil rambutan dengan musim panennya masing-masing. Buah rambutan juga mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tannin dan saponin. Kulit batang mengandung tannin, saponin, flavonida, pectic substance, dan zat besi. Oleh karena itu, buah rambutan potensial dikembangkan sebagai tanaman keluarga yang dapat berfungsi sebagai makanan dan obat.
Peluang pengembangan buah rambutan cukup besar karena didukung hal-hal sebagai berikut:
1.      Pohon rambutan tumbuh baik pada suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25oCelsius) sangat cocok dengan keadaan di Indonesia
2.      Budi daya cukup mudah sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan menanam tanaman rambutan di sekitar pekarangan rumah.
3.      Pemasaran buah rambutan dan berbagai olahan yang memanfaatkan buah rambutan sangat banyak bukan hanya dari konsumen lokal, tetapi juga dari daerah lain dan mancanegara.
            Oleh karena itu, prospek pengolahan buah rambutan sebagai bahan baku makanan dan obat - obatan cukup baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar