JUDUL : ANALISIS PENGEMBANGAN
EKOWISATA DI KABUPATEN DAIRI
Oleh : Irvan
Efendi Naibaho / 101201146 / Hut 5 D
Program
Studi Kehutanan
Fakultas
Pertanian
Universitas
Sumatera Utara
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumatera
Utara mempunyai potensi pariwisata yang cukup besar bagaikan harta terpendam
yang belum tengah dikembangi, terlebih-lebih lokasi dan berbagai jenis
pariwisata di Kabupaten Dairi. Dari berbagai informasi yang diperoleh bahwa
Kabupaten Dairi memiliki keindahan panorama alam, kekayaan fauna dan flora yang
mampu mempesona wisatawan, namun belum dieksploitasi dengan sentuhan kaidah
wisata sehingga belum banyak mendapat kunjungan wisatawan.
Dengan
mengangkat sektor pariwisata Kabupaten Dairi sebagai salah satu fokus kegiatan
pembangunan, diyakini akan memberikan kontribusi terhadap Perolehan Asli
Daerah/ PAD yang sangat berarti khususnya untuk Kabupaten Dairi dan bagi
Pemerintah Propinsi Sumatera Utara. Disamping itu akan mendorong peningkatan
mutu Sumber Daya Manusia masyarakat di daerah ini. Kabupaten Dairi memiliki
banyak lokasi pariwisata, baik yang telah dikenal oleh masyarakat maupun yang
belum dikenal dan masih bersifat potensial serta belum tersentuh pembangunan
sebagaimana layaknya suatu lokasi pariwisata. Sumber Daya Alam kepariwisataan
yang dimiliki sangat beragam meliputi budaya, keindahan alam, fauna dan flora
sehingga diyakini berpotensi mendukung peningkatan kemakmuran masyarakat Dairi.
Kabupaten Dairi adalah salah satu kabupaten yang secara umum
tofografinya berbukit dan berpegunungan yang diselimuti hutan dengan kekayaan
hayati yang tak ternilai harganya. Secara alamiah panorama alam dan sumber daya
air sungai yang membawa suasana kehidupan terasa indah dan menyenangkan sudah
menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Sumber daya alam inilah yang akan kita
kenalkan sebagai suatu tempat objek ekowisata.
Potensi sumberdaya alam Kabupaten Dairi untuk dijadikan objek
ekowisata dan potensial tidaknya dikembangkan harus ditentukan secara
komprehensif dan holistic oleh suatu tim terpadu dengan menggunakan metoda pendekatan
yang multi-interdisipliner, lintas sektoral. Amat disayangkan, jika penanaman
modal atau yang ingin mengkomersialkan suatu objek wisata alam, hanya memakai
keindahan panorama sebagai satu-satunya kriterium untuk menentukan prospektif
tidaknya pengembangan dan pemasarannya. Berhasil tidaknya suatu keindahan alam
dijadikan sebagai objek wisata dan dikomersialkan, membutuhkan banyak sekali
persyaratan. Termasuk perijinan dan kesiapan penduduk untuk melibatkan diri
secara positif dan kreatif dalam usaha kepariwisataan.
Profil Kabupaten Dairi
a.
Pandangan
Umum
Kabupaten Dairi secara geografis terletak diantara 98 0 00'-98 0 30'3T dan 2 0 -3 0 00' LU. Kabupaten Dairi secara administratif terdiri dari 13 kecamatandengan 124 desa dan 7 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Dairi adalah 1.927,8 Km 2 , dengan jumlah penduduk 272.388 jiwa.
Kabupaten Dairi secara geografis terletak diantara 98 0 00'-98 0 30'3T dan 2 0 -3 0 00' LU. Kabupaten Dairi secara administratif terdiri dari 13 kecamatandengan 124 desa dan 7 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Dairi adalah 1.927,8 Km 2 , dengan jumlah penduduk 272.388 jiwa.
b. Sarana Dan Prasarana
Kabupaten Dairi mempunyai sarana dan
prasarana antara lain transportasi darat, tenaga listrik, telekomunikasi dan
air bersih.
c. Identifikasi Bidang Usaha Potensial
(potensi sumberdaya komoditi)
Dari
berbagai pengkajian serta searah dengan kebijakan pembangunan daerah,
sektor-sektor yang berpotensi untuk dikembangkan dikabupaten Dairi yaitu sektor
industri, pertanian, dan pariwisata.
· Kopi
Areal produksi kopi robusta dan arabica terbesar di 13 Kecamatan di Kabupaten Dairi. Luas pertanaman kopi robusta adalah 14.117 Ha dengan produksi 6.770,33 ton/tahun sedangkan pertanaman kopi arabica seluas 5.771,5 Ha dengan produksi 2.639,05 ton/tahun.
Areal produksi kopi robusta dan arabica terbesar di 13 Kecamatan di Kabupaten Dairi. Luas pertanaman kopi robusta adalah 14.117 Ha dengan produksi 6.770,33 ton/tahun sedangkan pertanaman kopi arabica seluas 5.771,5 Ha dengan produksi 2.639,05 ton/tahun.
· Jagung
Potensi pengembangan tanaman jagung di Kabupaten Dairi adalah pada lahan kering ( tegalan dan huma ) yang seciat ini luas 61.738 Ha. Namun luas pertamanan jagung pada tahun 2000 ini baru mencapai 38.883 Ha atau sekitar 63 % dari lahan kering yang ada.
Potensi pengembangan tanaman jagung di Kabupaten Dairi adalah pada lahan kering ( tegalan dan huma ) yang seciat ini luas 61.738 Ha. Namun luas pertamanan jagung pada tahun 2000 ini baru mencapai 38.883 Ha atau sekitar 63 % dari lahan kering yang ada.
· Kentang
Kabupaten Dairi memiliki daratan tinggi yang potensial untuk pengusaha tanaman kentang. Luas pertanaman kentang dari tahun ketahun terus meningkat, demikian pula produksinya.
Kabupaten Dairi memiliki daratan tinggi yang potensial untuk pengusaha tanaman kentang. Luas pertanaman kentang dari tahun ketahun terus meningkat, demikian pula produksinya.
· Produksisayuran
Produksi sayuran di Kabupaten Dairi yang cukup menonjol adalah cabai dan kubis. Kedua komoditi tersebut diusahakan cukup luas dengan harga yang berfluktuasi.
Produksi sayuran di Kabupaten Dairi yang cukup menonjol adalah cabai dan kubis. Kedua komoditi tersebut diusahakan cukup luas dengan harga yang berfluktuasi.
· Nilam
Nilam merupakan tanaman penghasil minyak atsiri (Pachouli oil) sebagai bahan pembawa parfum. Tanaman ini telah banyak diusahakan di daerah ini oleh rakyat.
Nilam merupakan tanaman penghasil minyak atsiri (Pachouli oil) sebagai bahan pembawa parfum. Tanaman ini telah banyak diusahakan di daerah ini oleh rakyat.
d. Komoditi Unggulan
Dari analisis potensi dan
memperhatikan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Dairi, maka komoditi
unggulan yang akan dijadikan profil komoditi ialah :
·
Perkebunan
kopi Robusta
·
Pengolahan
Kopi
·
Produksi
Kentang
·
Produksi
Jagung
·
Wisata
alam Silalahi
Namun
dari komoditi unggulan tersebut, masih terdapat komoditi yang memiliki potensi
yang besar, seperti :
·
Produksi
Sayuran daratan tinggi
·
Wisata
Alam Pegunungan
·
Peternakan
Bidang Usaha Unggulan Layak Dikembangkan
1. Perkebunan Dan Pengolahan Kopi
Kabupaten Dairi terkenal dengan pengolahan kopi rubosta dan
arabica. Potensi produksi kopi dan pengolahan kopi cukup layak untuk
dikembangkan mengingat luas tanaman dan produksi kopi cukup tersedia dan kopi
merupakan komoditi spesifik lokal dan merupakan komoditi unggulan daerah Dairi.
Penyebaran tanaman kopi di Kabupaten Dairi hampir di seluruh Kecamatan.
2.ProduksiJagung
Pertanian tanaman jagung masih daapat dikembangkan dan menjadi usaha unggulan di kabupaten Dairi melihat dengan luas wilayah dan tanah yang tersedia serta didukung oleh iklim dan tanah yang subur serta masyarakat yang suka bertanam jagung. Gambaran sementara bahwa produksi jagung di daerah Kabupaten Dairi hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Pertanian tanaman jagung masih daapat dikembangkan dan menjadi usaha unggulan di kabupaten Dairi melihat dengan luas wilayah dan tanah yang tersedia serta didukung oleh iklim dan tanah yang subur serta masyarakat yang suka bertanam jagung. Gambaran sementara bahwa produksi jagung di daerah Kabupaten Dairi hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan.
3.Pariwisata
Kabupaten Dairi memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan. Salah satu wisata tersebut adalah wisata alam Silalahi. Walaupun hingga saat ini masih kalah populer dengan beberapa objek wisata lain disumatera utara seperti danau tabo dan Wisata Bahari Pulau Nias. Dalam program pembangunan daerah, Perintah kabupaten Dairi memprogramkan peningkatan kunjungan wisata dengan pengembangan objek-objek wisata baru, seperti Taman Wisata Iman meningkatankan sarana prasaranapariwisata, menjadi serif dan budaya sebagai bagian dari kepariwisataan dan mearik investor wisata. Untuk itu pemerintah daerah akan terus melakukan promosi, penyuluhan sadar wisata, perbaikan saran-perasarana dan melaksanakan event wisata. Untuk itu diperlukan inventasi yang cukup besar dalam pengembangan wisata, membangun objek-objek wisata serta sarana prasarana pendukung seperti hotel, restoran dan sarana hiburan.
Kabupaten Dairi memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan. Salah satu wisata tersebut adalah wisata alam Silalahi. Walaupun hingga saat ini masih kalah populer dengan beberapa objek wisata lain disumatera utara seperti danau tabo dan Wisata Bahari Pulau Nias. Dalam program pembangunan daerah, Perintah kabupaten Dairi memprogramkan peningkatan kunjungan wisata dengan pengembangan objek-objek wisata baru, seperti Taman Wisata Iman meningkatankan sarana prasaranapariwisata, menjadi serif dan budaya sebagai bagian dari kepariwisataan dan mearik investor wisata. Untuk itu pemerintah daerah akan terus melakukan promosi, penyuluhan sadar wisata, perbaikan saran-perasarana dan melaksanakan event wisata. Untuk itu diperlukan inventasi yang cukup besar dalam pengembangan wisata, membangun objek-objek wisata serta sarana prasarana pendukung seperti hotel, restoran dan sarana hiburan.
KONDISI EKOWISATA DI KABUPATEN DAIRI
Kesiapan dari berbagai Institusi baik
pemerintah Kabupaten Dairi maupun Lembaga Swasta lain yang terkait sangatlah
dibutuhkan mengingat jumlah dan potensi sumberdaya alam pariwisata didaerah ini
cukup baik dengan karekteristik tersendiri. Perkembangan ekowisata di Kabupaten
Dairi pada saat ini adalah sebagai berikut :
1. Pada saat ini perkembangan ekowisata di Kabupaten Dairi belum
berjalan dengan baik yang tercermin dari rendahnya kunjungan wisatawan baik
domestik maupun mancanegara. Banyak lokasi yang sebenarnya berpotensi sebagai
objek ekowisata tetapi belum dilakukan pengelolaan dan pengenalan dengan
optimal.
2. Faktor terpenting yang berpengaruh terhadap perkembangan
ekowisata di Kabupaten Dairi adalah belum teidentifikasinya lokasi objek wisata
dengan baik, kesiapan lokasi objek baik dari segi penataan dan kesiapannya
menerima wisatawan, faktor pengelolaan informasi kepada calon pengunjung lokasi
serta kondisi wisatawan secara umumnya baik di Nusantara maupun mancanegara.
3. Pengembangan ekowisata di Kabupaten Dairi belum memperhatikan 4
tahapan sebagaimana layaknya, yakni : Tahap persiapan, Pembangunan
Infrastruktur, Pengembangan Sumber Daya Manusia, serta tahap Pengelolaan dan
pemasaran.
4. Berdasarkan sebaran lokasi berpotensi sebagai objek ekowisata
yang ditinjau dari kedekatannya dapat dikembangkan menjadi beberapa zona
kawasan wisata, seperti :
· Kawasan wisata Sidikalang meliputi objek wisata : Lae Pandaroh,
Sicike-cike, Puncak Sidi Angkat, Tama Wisata Iman Letter S dan KM 11
Silumboyah;
· Kawasan Tiga Lingga : Lae Basbas, Simuhur, Air Terjun Tiga
Lingga, Liang kendet, Agrowisata ;
· Kawasan wisata Danau Toba Kabupaten Dairi, meliputi objek wisata :
Silalahi/ Danau Toba, Lae Pondom, Danau buatan Sileuleu, PLTA Leu Renun.
· Kawasan wisata Taneh Pinem, meliputi objek wisata : Lae Kompor,
Kempawa, Liang Pamah, Panorama Sinar Pagi, Agrowisata Vanili, danau Paya Kuda.
· Kawasan Silima Pungga-pungga, meliputi : Lae Hitam, Air Terjun
Lae baski, Lae Markelang, Mata Air Bersejarah, Mejan Marga Sibero
5. Pemerintah Kabupaten Dairi berkeinginan kuat untuk
mengembangkan sektor kepariwisataan, terlihat dari disebarkannya beberapa
informasi tentang ekowisata antara lain : Dairi the Hidden Prosperity.
6. Sambutan masyarakat pada rencana pengembangan ekowisata
Kabupaten Dairi sangat baik, walaupun tingkat kesadarannya masih rendah.
7. Fasilitas pendukung kepariwisataan seperti perhotelan dan
penginapan. rumah makan dan fasilitas lainnya yang mendukung hanya tersedia di
Sidikalang.
Analisis Potensi Objek Ekowisata
1. Objek ekowisata Kawasan Danau Toba Kabupaten Dairi (Lae Pondom,
Silalahi, Danau Toba, PLTA Lau Renun, Bukit Simaddar)
Lae Pondom merupakan tempat yang ideal
untuk memandang Danau Toba yang persis terletak di atas desa Silalahi. Hutan,
kupu-kupu, Imbo/ sebangsa siamang berwarna hitam dengan suara nyaring dan khas
dapat dinikmati oleh wisatawan. Tidak
jauh dari lokasi Lae Pondom wisatawan dapat mengunjungi Dolok Simaddar, dimana
dari lokasi ini Danau Toba terlihat lebih jelas dan termasuk hutan yang
disebelahnya, suatu pemandangan panorama yang sangat indah.
Desa Silalahi persis berada ditepi Danau
Toba dan wisatawan dapat menikmati Danau Toba pada lokasi ini antara lain :
memancing, olahraga air, mandi-mandi/ berenang, berperahu, berselancar. Secara
budaya desa ini diyakini sebagai asal muasal Marga Silalahi. Uniknya lagi bahwa
pada bagian inilah merupakan perairan terdalam dari Danau Toba. Ada beberapa
“cerita” menarik yang kejadiannya di perladangan masyarakat Desa Silalahi
persisnya dikaki bukit Simaddar bahwa dimalam hari dari arah hutan terlihat
barisan obor sangat jelas dari Dolok Simaddar, yang diyakini sebagi suatu
kegiatan “mahluk halus”. Disamping itu ada juga “cerita/ pengakuan masyarakat”
tentang penomena alam yang tidak biasa terjadi berupa hujan pasir melanda Desa
Silalahi selama 3 hari setiap tahunnya, tetapi sayangnya tim investigasi belum
mampu menguak waktu terjadinya penomena alam tersebut. Selain daripada itu
masih terdapat “ cerita “ tentang kisah perpindahan/ terangkatnya air danau
toba .
2.
Objek
ekowisata Kawasan Sidikalang (Lae Pandaroh, Taman Wisata Iman Letter S,
Danau Sicike-cike, Puncak Sidiangkat, KM 11 Silumboya).
Lokasi objek ekowisata Danau Sicike-cike
berada pada wilayah Desa Bangun, Kecamatan Parbuluan, dengan jarak 18 km dari
Sidikalang/ Ibukota Kabupaten, merupakan lokasi wisata dengan panorama
keindahan hutan yang asri dan memiliki beraneka tumbuhan anggrek serta fauna
berupa bebek hutan yang abadi hidup disana. Tanaman Anggrek yang banyak
dijumpai disekitar danau Sicike-cike sangat potensial menjadi maskot objek
wisata di kawasan ini. Namun sebagian diantaranya masih harus ditempuh dengan
jalan kaki dan ini berpeluang menarik bagi wisatawan lintas ala hutan.
“Kisah/ legenda” terjadinya Danau Sicike-cike Jauh sebelum kedatangan Belanda
menjajah wilayah ini, kawasan danau sicike-cike telah dihuni oleh 7 marga/
Sipitu marga dari suku Pak-pak : Bintang, Angkat, Capah, Kudadiri, Ujung,
Sinamo dan Bako. Terjadinya Danau Sicike-cike diawali dari kemurkaan salah
seorang ayah yang berasal dari ketujuh marga kepada anaknya, karena menyantap
makanan yang seharusnya dia bawa dari rumah untuk disampaikan kepada orangtuanya
yang bekerja di sawah/ perladangan. Sang ayah menendang tempat makanan yang
telah kosong tersebut dan mengumpat sang anak dengan murkanya. Tidak lama
berselang setelah kejadian itu secara tiba-tiba datang air bah dan
menenggelamkan daerah persawahan tersebut termasuk penduduknya yang tidak
sempat menyelematkan diri. Genangan air semakin dalam dan luas yang akhirnya
menjadi Danau Sicike-cike.
Lokasi objek ekowisata Panorama Indah
disekitar Desa Silumboya, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, dengan jarak 11 km dari
Sidikalang, memiliki keunikan utama adalah berupa pemandangan alam yang indah.
Wisatawan dapat melakukan camping dan wisata geologi/ vulkanik.
Kupu-kupu di lokasi Puncak nan Tampuk
Mas, merupakan suatu potensi yang besar bagi upaya menarik kunjungan wisatawan
ke wilayah ini. Demikian pula halnya dengan tanaman anggrek di objek lokasi
ekowisata Danau Sicike-cike.
Taman wisata iman di Letter S merupakan
cerminan kerukuran dan ketaatan masyarakat dairi memeluk agamanya, menjadai
daya tarik yang sangat kuat bagi wisatawan untuk berkunjung ke kawasan wisata
ini. Jika dibandingkan dengan Kabupaten lain di Sumatera Utara, maka hanya di
Kabupaten Dairi diperoleh pendekatan cerminan seperti ini.
3.
Objek
Ekowisata Kawasan Tanah Pinem (Liang Pamah, Panorama Alam Kempawa, Danau
Paya Kuda, Panorama Sinar Pagi, Liang Kompor)
Lokasi objek ekowisata Liang Pamah
merupakan gua yang mengandung nilai sejarah berkaitan dengan perjuangan
mayarakat Dairi melawan penjajahan Belanda. Konon dalam “cerita” masyarakat
bahwa pada masa perjuangan mengusir penjajah Belanda, ada kalanya penduduk
harus mengungsi. Salah satu lokasi mengungsi adalah gua liang pamah tersebut
dengan kemapuan unik berupa daya tampungnya yang mampu menampung pengungsi
seberapapun jumlahnya.
Lokasi objek ekowisata Danau Kempawa,
termasuk wilayah Desa Kempawa, Kecamatan Tanah Pinem, dengan jarak 48 km dari
Sidikalang. Daya tarik utama adalah fauna berupa ikan emas, nila dan lele yang
oleh masyarakat setempat dinilai memiliki citrarasa yang enak. Ikutan daya
tarik lainnya bagi wisatawan lainnya adalah kegiatan masyarakat dalam budidaya
tanaman tembakau dan vanili. Karenanya objek ini berpeluang untuk dikembangkan
menjadi objek agrowisata, sekaligus sebagai objek ekowisata dengan fokus
memperbaiki hutan dan sungai yang ada di sekitar objek tersebut. Namun
sayangnya belum tersedia fasilitas pendukung untuk kepariwisataan, seperti
ketidak ketersediaan restaurant dan penginapan bahkan saung sebagai tempat
menikmati alam serta terbatasnya sarana komunikasi dan angkutan.
4.
Objek wisata Kawasan
Tiga Lingga (Tank Peninggalan Penjajah Belanda, Liang kendet, Patung
bersejarah, Air terjun lae belulus, Gua Lau Ipuh, Air terjun lae bas-bas).
Lokasi objek wisata Tank Peninggalan
Penjajahan Belanda, termasuk desa Tiga Lingga Kecamatan Tiga Lingga, merupakan
lokasi yang baik untuk menghayati nilai perjuangan masyarakat Dairi mengusir
penjajah Belanda.
Lokasi objek ekowisata Gua Lau Ipuh,
termasuk wilayah Desa Lau Ipuh, Kecamatan Tiga Lingga, dengan jarak 51 km dari
Sidikalang. Keunikan utama adalah fauna berupa burung layang-layang/ walet.
Ikutan keunikan yang dapat dinikmati sekaligus dapat menjdai menakutkan bagi
wisatawan adalah ular kobra yang berekosistem di wilayah ini. Faktor yang dapat
menjadi penghambat pengembangan objek ini adalah sarana perhubungan. Jalan
memang cukup baik tetapi jaraknya cukup jauh. Disamping jalan menuju gua masih
alami, fasilitas pendukung wiasatapun terasa sangat minim. Dapat dikembangkan
menjadi objek penelitian fauna seperti ular dan burung.
objek ekowisata Air Terjun Lae Belulus,
termasuk wilayah Desa Juma Gerat, Kecamatan Tiga Lingga, dengan jarak 54 km
dari Sidikalang. Keunikan utama adalah fauna berupa ikan emas, nila dan lele.
Ikutan keunikan yang dapat dinikmati oleh wisatawan adalah tanaman tembakau dan
vanili. Dapat dicapai dengan kenderaan roda empat minibus. Belum tersedia
fasilitas pendukung untuk parawisata, seperti ketidak ketersediaan restaurant
dan penginapan serta lainnya.
Objek wisata Simuhur, memiliki daya
tarik wisata berupa jejak tapak kaki manusia raksasa yang diyakini pernah
tinggal dan hidup diwilayah ini. Objek ini akan menjadi sangat menarik jika
dilakukan penelitian sejarah perihal jejak tapak kaki raksasa tersebut.
Gua kendet liang memiliki patung batu
bersejarah dapat menjadi daya pikat wisatawan bila mampu diidentifikasi dengan
kaidah-kaidah keilmuan kepurbakalaan. Bahkan pada akhirnya dapat menjadi maskot
wisata bagai kawasan ekowisata Tanah Pinem.
5.
Objek
Ekowisata Kawasan Silima Pungga-pungga (Lae Hitam, Air Terjun Lae baski, Lae
Markelang, Mata Air Bersejarah, Mejan Marga Sibero)
Lokasi objek wisata Lae Hitam, termasuk
wilayah Desa Lae Hitam, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, dengan jarak 83 km dari
Sidikalang. Daya tarik utamanya berupa pesona alam yang indah, dengan keunikan
ikutan adalah sungainya yang berwarna kehitaman, mencerminkan suatu misteri.
Lokasi objek wisata Air Terjun Lae
Baski, termasuk wilayah Desa Pardomuan, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, dengan
jarak 54 km dari Sidikalang. Keindahan utama berupa pesona alam dan air terjun
yang bertingkat-tingkat.
Lokasi objek ekowisata Mata Air
Bersjarah, termasuk wilayah Desa Bonian, Kecamatan Silima Pungga-pungga, dengan
jarak 45 km dari Sidikalang. Lokasi yang baik untuk bercamping dan sekalgus
menikmati pesona budaya. Namun demikian wisatawan yang datang hanya masyarakat
umum dari dalam Kabupaten Dairi sendiri. Menurut penuturan masyarakat setempat
bahwa mata air tersebut muncul setelah Raja Sisingamaraja menancapkan
tongkatnya pada tempat ini yang serta merta muncul mata air. Masyarakat
meyakini bahwa air dari mata air bersejarah ini dapat menjadi penawar berbagai
macam penyakit dan penawar perasaan yang sedang gundah.
Lokasi objek wisata Panorama Indah,
termasuk wilayah Desa Lae Markelang, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, dengan
jarak 54 km dari Sidikalang. Daya tarik objek wisata adalah pesona alam yang
sangat indah dengan hijaunya hutan dan udara sejuknya. Merupakan lokasi yang
ideal untuk melakukan kegiatan camping dan wisata alam geologi. Keindahan
panorama ini sangat kuat pengaruh dari KEL.
Lokasi objek ekowisata Mejan Marga
Cibro, termasuk wilayah Desa Tuntung Batu, Kecamatan Silima Pungga-pungga,
dengan jarak 43 km dari Sidikalang. Keunikan utama yang dapat dinikmati oleh
wisatawan adalah budaya, berupa keberadaan Batu Perjanjian Marga Cibro dan Batu
Tunggung Ni Kuta. Kisah tentang Batu Tunggung Ni Kuta/ Pertahanan Desa terletak
di bagian gerbang desa Tuntung Batu (dahulu)1 akan memberikan tanda dengan
bunyi berdesing apabila ada sesuatu yang mengancam penduduk desa, termasuk
kemungkinan serangan penyakit menular. Lokasi Desa Tuntung Batu yang sekarang
gerada sekitar 400 m kearah utara dari lokasi lama. Sementara itu kisah tentang
Batu Perjanjian Marga Cibro merupakan sumber berkah bagi Marga Cibro, sehingga
Marga Cibro dahulunya mengelilingi batu tersebut untuk musyawarah dan mufakat
dalam berbagai urusan kehidupan sosial budaya. Sarana jalan cukup baik.
Wisatawan dapat melakukan kegiatan kemah/ camping di lokasi objek dengan
pemandangan yang indah. Sebagai tempat kunjungan yang baik bagi masyarakat
bermarga cibro/ sibero atau yang memiliki ikatan darah dengan marga cibro/
sibero. Menurut penuturan responden bahwa desa Tuntung Batu merupakan desa
tertua dari semua desa yang ada di Kecamatan Silima Pungga-pungga dan sekaligus
merupakan tempat asal Marga Cibro yang menjadi marga Tarigan Sibero di
masyarakat suku Karo. Objek wisata ini sangat potensial dikembangkan menjadi
objek wisata budaya, yang tentunya perlu didahului dengan penelitian para ahli
sejarah.
KESIMPULAN
1. Kabupaten Dairi pada
dasarnya banyak memiliki potensi ekowisata yang potensial untuk di kembangkan,
dengan variasi daya tarik berupa keindahan panorama alam hutan, gunung, danau,
gua, sungai, flora, fauna. Kupu-kupu dan Anggrek merupakan komoditi yang
terdapat banyak di beberapa objek wisata dan berpeluang untuk dikembangkan
sebagai maskot wisata di Kabupaten Dairi.
2. Potensi wisata selain
ekowisata yang potensial dikembangkan juga cukup banyak jumlahnya, antara lain
yang berkaitan dengan budaya, sejarah dan taman wisata buatan serta agrowisata.
Salah satu contoh, pengembangan Taman wisata iman yang mencerminkan sikap
kerukunan dan ketaatan beragama masyarakat Dairi, sekaligus berperan
menciptakan iklim kondisif bagi pembangunan Dairi khususnya pembangunan bidang
kepariwisataan.
3. Perkembangan
kepariwistaan di Kabupaten dairi umumnya belum mendapat sentuhan yang optimal
sesuai kaidah-kaidah kepariwisataan, demikian pula dengan kemasan dan
pemasarannya.
4. Faktor berpengaruh yang
menghambat pertumbuhan dan pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Dairi
antara lain : keterbatasan mutu SDM masyarakat dan Pemerintah, rendahnya
kepedulian para investor swasta, rendahnya kunjungan wisatawan ke Sumatera
Utara, Aksesbilitas, fasilitas keparawistaan, sarana komunikasi serta
keterbatasan informasi.
5. Objek dan lokasi
kepariwisataan yang potensial sangat menyebar di hampir seluruh wilayah
Kabupaten Dairi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar