BUAH
KECAPI (Sandoricum Koetjape) SEBAGAI KOMODITI KHAS KOTA JAKARTA untuk
meningkatkan perekonomian dan perbaikan lingkungan
Oleh : Putri Rafika W/
101201161
Program Studi
Kehutanan, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kota
Jakarta merupakan pusat industri negara Indonesia, setiap harinya banyak
wisatawan yang datang ke kota iini baik hanya untuk bisnis ataupun benar-benar
ingin mengenal kebudayaan ibukota Indonesia ini. Jakarta
memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk
berjumlah 9.607.787 jiwa (2010). Wilayah
metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta
jiwa, merupakan metropolitan
terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia.
Wistawan
yang datang ke kota Jakarta saat ini mulai kesulitan untuk menemukan oleh-oleh
khas kota ini, padahal dengan fungsinya sebagai pusat pemerintahan, bisnis dan
keuangan pemerintah Kota ini harus mampu untuk menyediakan sesuatu oleh-oleh
khas untuk dijadikan buah tangan oleh wisatawan maupun tamu kenegaraan yang
datang ke kota ini.
Dahulu
kota Jakarta terkenal dengan oleh-oleh khas berupa buah-buahan, banyak wilayah
di kota Jakarta berasal dari nama buah-buahan yang menjadi komoditi unggulan
wilayah tersebut, contoh : Condet, yang terkenal dengan salak condet, Kampung
Rambutan dengan rambutannya dan masih banyak lagi yang lain.
Salah
satu buah khas kota ini adalah buah kecapi (Sandoricum
Koetjape) dikatakan sebagai buah khas Betawi, karena dulu penduduk asli Betawi
banyak menanam pohon kecapi di pekarangan rumah. Selain karena pohonnya yang rimbun dan
teduh, kayunya yang kuat dapat dimanfaatan untuk membuat berbagai perabotan
rumah tangga seperti kursi dan lemari.
Tetapi sayang, saat ini pohon kecapi (Sandoricum
Koetjape) sudah jarang dijumpai karena kalah lahan di
Jakarta semakin sempit dan banyak yang dikonversi untuk pemukiman penduduk dan
penduduk Jakarta sudah meninggalkan kebudayaan Betawi yang biasanya selalu
menanam pohon buah didepan pekarangan rumah.
Buah kecapi bentuknya bulat mirip seperti
buah duku tetapi dengan ukuran yang lebih besar dan kulit yang lebih tebal.
Uniknya orang Betawi biasa mengupas buah ini dengan cara dibanting atau dijepit
di engsel pintu.
Gambar Buah Kecapi
1.2. Permasalahan
Berdasarkan penjelasan diatas, maka
permasalahan dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana cara untuk mengembangkan tanaman
Kecapi ini di kota Jakarta?
2. Dimana
wilayah yang dapat dijadikan basis produksi dari tanaman Kecapi ini?
1.3. Tujuan
Dari permasalahan di atas, maka dapat
ditetapkan tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui cara pengembangan tanaman Kecapi di kota Jakarta.
2. Untuk
mengetahui wilayah mana yang dapat dijadikan basis produksi tanaman kecapi.
BAB II. POTENSI KOTA JAKARTA SEBAGAI
PUSAT PRODUKSI BUAH KECAPI (Sandoricum
Koetjape)
Ada beberapa
potensi kota Jakarta untuk dapat dijadikan sebagai pusat produksi atau sentra
dari buah Kecapi (Sandoricum Koetjape),
berikut akan dijelaskan satu-persatu :
Letak Administratif
Provinsi DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah Kota
administrasi dan satu Kabupaten administratif, yakni: Kota administrasi Jakarta
Pusat dengan luas 47,90 km2, Jakarta Utara dengan luas 142,20 km2, Jakarta
Barat dengan luas 126,15 km2, Jakarta Selatan dengan luas 145,73 km2, dan Kota
administrasi Jakarta Timur dengan luas 187,73 km2, serta Kabupaten
Administratif Kepulauan Seribu dengan luas 11,81 km2. Di sebelah utara
membentang pantai sepanjang 35 km, yang menjadi tempat bermuaranya 13 buah
sungai dan 2 buah kanal. Di sebelah selatan dan timur berbatasan dengan Kota
Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, sebelah barat dengan
Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, serta di sebelah utara dengan Laut
Jawa.
Sebagai ibukota
Indonesia, Jakarta memiliki posisi strategis untuk mengembangkan suatu kegiatan
perekonomian karena merupakan pintu masuk bagi setiap kegiatan perekonomian
baik di dalam negeri ataupun ke luar negeri, dan pusat kegiatan baik
pemerintahan, keuangan maupun bisnis. Dengan
hal yang seperti ini otomatis kegiatan perekonomian yang dilakukan di kota ini
lebih cepat untuk berkembang.
Kearifan Lokal
Pada
zaman dahulu masyarakat Betawi memiliki kebiasaan untuk menanam pohon
buah-buahan di pekarangan rumah mereka, hal ini dimaksudkan agar generasi
mendatang tidak kelaparan akibat kekurangan sumber bahan pangan. Selain itu,
pohon buah tersebut memberikan kenyamanan karena meneduhkan dan memberikan
nilai estetika sehingga enak untuk dipandang.
Kependudukan
Penduduk
di kota Jakarta, didominasi oleh para imigran yang berasal dari luar daerah,
kebanyakan dari mereka tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk mendapatkan
pekerjaan sehingga di kota ini banyak terdapat tenaga kerja yang dapat
digunakan untuk melakukan kegiatan produksi buah kecapi.
BAB III. TANTANGAN DAN
KENDALA BUAH KECAPI SEBAGAI KOMODITI KHAS KOTA JAKARTA
Dalam kegiatan
mengekplorasi atau mematenkan suatu produk buah menjadi komoditi khas dari
suatu daerah memiliki tantangan dan kendala masing-masing. Dalam hal ini, buah
kecapi yang akan dijadikan komoditi khas dari kota Jakarta, tantangan dan
kendala yang dihadapi adalah menanamkan kembali budaya Betawi untuk menanam
pohon buah, khususnya buah Kecapi di pekarangan rumah warga. Selain itu,
sedikitnya lahan terbuka hijau yang dapat ditanami pohon buah kecapi ini,
karena sebagian besar lahan di Jakarta telah berubah fungsi menjadi pemukiman
maupun gedung-gedung perkantoran dan pusat bisnis, seperti mall dan ruko-ruko.
BAB IV. ANALISIS
PENGEMBANGAN BUAH KECAPI MENJADI KOMODITI KHAS KOTA JAKARTA
Untuk
melakukan pengembangan di suatu wilayah dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti
lokasi wilayah itu sendiri. Kota Jakarta memiliki lokasi yang sangat strategis
dan dianggap mampu untuk mengembangkan suatu kegiatan ekonomi, karena merupakan
pusat kegiatan industri, bisnis maupun keuangan di Indonesia. Untuk pemasaran
produk ini, Jakarta merupakan kota yang cocok, dibandingkan kota lain Jakarta
memiliki banyak kelebihan, terutama dalam kegiatan pemasaran. Banyaknya wisatawan
yang datang berkunjung ke kota ini merupakan salah satu alasannya.
Kerika
buah kecapi ini akan dijadikan komditi khas, otomatis Jakarta harus memiliki
basis produksi buah kecapi tersebut, menurut saya lokasi dari produksi buah
kecapi ini dapat dilakukan di Kampung Wisata Setu Babakan, karena lokasi tersebut
masih asri dan memudahkan wisatawan untuk melihat langsung pusat kegiatan
produksi buah kecapi. Selain itu, disetiap taman kota di wilayah DKI Jakarta
ditanami pohon kecapi, agar masyarakat DKI Jakarta dapat merasakan nikmatnya
buah kecapi dan udara bersih dari proses fotosintesis pohon kecapi tersebut,
sehingga membantu memperbaiki kualitas udara di kota Jakarta ini.
Dengan adanya
komoditi khas kota ini, para wisatawan akan lebih senang karena mereka tidak
kebingungan untuk memilih oleh-oleh apa yang dapat dibawa ke kampung halaman
mereka untuk sanak famili disana. Dengan meningkatnya kenyamanan wisatawan yang
berkunjung, maningkat pula jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke kota ini
dan menimbulkan kegiatan-kegiatan yang menunjang perjalanan wisatawan, seperti
hotel, penginapan, wisata kuliner khas dan masih banyak lagi.Selain itu,
kegiatan produksi buah kecapi (Sandoricum
Koetjape) ini pasti memerlukan pupuk, tenaga
kerja yang terampil maupun non terampil, dan masih banyak kegiatan lain yang
akan saling berkaitan dengan adanya kegiatan ini.
BAB V. KESIMPULAN DAN
SARAN
Buah
kecapi (Sandoricum Koetjape),
merupakan buah khas DKI Jakarta yang dapat meningkatkan kegiatan perekonomian
dan membantu memperbaiki kualitas udara di lingkunga kota Jakarta sehingga hal
ini akan berdampak baik bagi warga DKI Jakarta, dan wisatawan yang berkunjung
ke kota ini.
Kota Jakarta
dengan letaknya yang strategis dan sebagai pusat kegiatan perekonomian di
Indonesia, memiliki banyak kelebihan untuk kegiatan pemasaran barang-barang
khas atau oleh-oleh khas dari suatu daerah termasuk DKI Jakarta itu sendiri.
Untuk
meningkatkan komoditi khas ini sebaiknya pemerintah DKI Jakarta membuat suatu
peraturan yang dengan jelas mengatur setiap kegiatan perekonomian dan mengajak semua pihak yang terkait untuk
membantu program ini agar bisa terlaksana dengan baik.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Lokasi Geografis DKI Jakarta.
Diakses dari http:www.jakarta.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar