Ermilda Reny Natalia
101201181
BAB I. PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Pengembangan
wilayah merupakan proses dimana pemerintah dan seluruh komponen masyarakat
mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan untuk
menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang kegiatan ekonomi daerah
tersebut.
Pada pengembangan suatu
wilayah diperlukan atau perlu adanya pusat pertumbuhan yang berfungsi untuk
memudahkan pembinaan dan melihat perkembangan maju atau tidaknya wilayah
tersebut.
Faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan
yaitu
1.
Alam.
2.
Aktivitas ekonomi.
3.
Industri, tenaga kerja.
4.
Sosial, pendidikan.
5.
Infrastruktur.
Di
Padangsidimpuan, perkebunan salak sangat banyak tetapi dalam pengembangannya
kurang sehingga pertumbuhan wilayah kurang berkembang. Untuk dapat
mengembangkan wilayah diperlukan kegiatan ekonomi berupa pengembangan potensi
yang dapat menciptakan lapangan kerja baru.
Permasalahan
1. Pertumbuhan
wilayah Padangsidimpuan yang kurang berkembang.
2. Kurangnya
perhatian terhadap potensi yang ada sehingga tidak dapat dikembangkan.
Tujuan
Untuk mengetahui potensi yang dapat
dikembangkan di Padangsidimpuan.
BAB. II POTENSI
Potensi
yang dapat dikembangkan di daerah ini adalah salak. Rata – rata masyarakat di
Padangsidimpuan memiliki perkebunan salak, hanya saja penjualan salak tidak
begitu berkembang karna hasil dari perkebunan salak tiap kali panen hanya di
jual atau disalurkan kepada pedagang – pedagang dipasar.
Oleh
karna itu hal ini menjadi potensi yang dapat dikembangkan yaitu dengan membuka
usaha perkebunan salak edukatif yang dapat dipetik sendiri oleh para konsumen.
Konsumen dapat menikmati dan memilih langsung salak dari pohonnya. Konsumen
juga dapat menikmati perjalanan wisata.
Sesuai
dengan namanya, perkebunan salak edukatif ini selain untuk wisata juga dapat dimanfaatkan untuk pendidikan dan
penelitian.
Dalam
mengembangkan potensi sumberdaya, beberapa hal yang perlu dilakukan adalah
1. Pembaharuan
teknologi ramah lingkungan, dana
2. Menjaga
sumberdaya.
3.
Sosialisasi kebijakan pada aspek
masyarakat agar berperan serta dalam memelihara lingkungan.
Perkebunan
salak edukatif ini jika dikelola dengan baik akan dapat meningkatkan
kesejahteraan hidup masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan wilayah
Padangsidimpuan.
BAB III. ANALISIS PENGEMBANGAN
WILAYAH
Analisis
pengembangan wilayah perlu dilakukan dalam pengembangan potensi disuatu
wilayah.
Analisis pengembangan wilayah berfungsi
untuk
1.
Penyiapan data dan program pembangunan
sektor wilayah.
2.
Analisis sosial dan ekonomi regional
wilayah.
3.
Perumusan kebijakan pengembangan
wilayah.
4.
Fasilitas dan aksesibilitas dalam
pengembangan wilayah.
5.
Pemantauan, evaluasi dan penilaian
kinerja.
6.
Penyusunan rencana kerja dan pelaksanaan
tugas.
Pengembangan wilayah
yang akan dilakukan ini jika dikaji dari teori lokasi, untuk mencapai
perkebunan salak sarana dan prasarananya lengkap dan dapat dicapai oleh
konsumen. Jika dikaji dari teori multiplayer, usaha ini dapat merambah seluruh
kalangan masyarakat, dari anak – anak, remaja, dan dewasa. Sektor – sektor juga
terlibat, seperti sektor pertanian, dibutuhkan dalam penyuluhan karena usaha
ini dapat digunakan untuk penelitian.
Usaha
ini dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat, dimana sosial ekonomi
masyarakat memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap perkebunan salak
dikarenakan pendidikan yang rendah.
BAB IV. TANTANGAN
Tantangan yang dihadapi dalam
pengembangan potensi ini adalah
a.
Lingkungan internal
1. Manajemen
lembaga
Hendaknya dilakukan dengan
manajemen yang baik apabila ingin usaha ini tidak sekadar ‘numpang lewat’ tapi
juga dapat dinikmati di masa mendatang.
2. Promosi
Terkait hal ini, harus diakui harus
dilakukan dengan upaya yang keras agar dapat terus bertahan hingga tahun-tahun
mendatang. Dengan semakin cepatnya informasi tersebar maka promosi tidak hanya
dapat dilakukan dengan cara konvensional, seperti dari mulut ke mulut, tapi
dapat juga dengan memanfaatkan promosi melalui dunia maya (internet).
3. Pemasaran
Pemasaran erat kaitannya dengan
promosi. Sistem promosi yang baik dengan memanfaatkan teknologi informasi masa
kini akan meningkatkan brand usaha
agrowisata di daerah lain.
4. Peluang
usaha
Untuk menguatkan daya saing
dibandingkan usaha sejenis, maka diperlukan kebijakan untuk membangun kemitraan
strategis antar pelaku ekonomi dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Dalam
membangun kemitraan dengan pelaku usaha lain maka dapat dilakukan dengan
memasarkan kembali salak, misalnya kepada pengusaha jus salak, atau manisan
salak, atau keripik salak. Dengan begitu, pendapatan tak hanya dari sektor
agrowisata saja, tetapi dari sektor lain juga. Secara tak langsung ini juga
dapat meningkatkan peran aktif masyarakat karena dapat menyerap tenaga kerja
lebih banyak dari masyarakat sekitar.
b.
Lingkungan eksternal
1. Kompetitor
sejenis
Dari segi pesaing, agrowisata akan
memiliki pesaing yang sangat besar
karena semakin berkembangnya kegiatan agrowisata baik yang dikelola
pemerintah mapun swasta. Di samping adanya pesaing baik yang baru maupun yang
sudah lama berada, sosioculture
masyarakat tentu sangat penting untuk diketahui dalam organisasi apakah
masyarakat. Tingkat ekonomi masyarakat sekitar juga sangat berpengaruh
2. Lingkungan
masyarakat sekitar
Masyarakat di sekitar tempat
agowisata merupakan sebagian besar bermata pencarian sebagai petani maka hal
ini tentu menjadi peluang jika petani tersebut dilibatkan dalam kegiatan agro
ataupun dengan memberikan fasilitas pemasaran produk pertaniannya namun
sebaliknya jika petani tidak dilibatkan maka akan menjadi ancaman bagi
keberlangsungan usaha.
3. Sarana
dan prasarana
Sarana dan prasarana yang memadai
secara tidak langsung akan menjadi daya tarik tersendiri bagi calon wisatawan.
Apalagi bila pemandangan di sekitar juga indah dan masih asri, akan menjadi
nilai plus bagi calon wisatawan yang kemungkinan besar berasal dari kota.
BAB V. PENUTUP
Kesimpulan
1.
Pengembangan wilayah merupakan
proses pemerintah dan seluruh komponen masyarakat mengelola sumber daya yang
ada untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang kegiatan ekonomi
daerah tersebut.
2.
Perkebunan salak di Padangsidimpuan
banyak tetapi dalam pengembangannya kurang sehingga pertumbuhan wilayah kurang
berkembang.
3.
Perlu pengembangan potensi sumberdaya
alam yang ada untuk menunjang pertumbuhan wilayah.
4.
Potensi yang dapat dikembangkan
yaitu dengan membuka usaha perkebunan salak edukatif.
5. Dalam
analisis pengembangan wilayah, jika dikaji dari teori lokasi, untuk mencapai
perkebunan salak edukatif sarana dan prasarananya lengkap dan dapat dicapai
oleh konsumen. Jika dikaji dari teori multiplayer, usaha ini dapat merambah
seluruh kalangan masyarakat dan melibatkan sektor terkait.
Saran
Diharapkan
perhatian pemerintah dan masyarakat setempat untuk mengembangkan potensi
perkebunan salak edukatif ini agar dapat meningkatkan pertumbuhan wilayah
Padangsidimpuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar