Latar Belakang
Indonesia
memiliki banyak potensi yang sangat istimewa dan sangat indah untuk dapat
dikembangkan dalam meningkatkan devisa negara. Tak heran jika banyak penduduk luar Indonesia yang
datang ke Indonesia untuk mencari tahu tentang semua potensi-potensi tersebut.
Disetiap
negara memiliki banyak potensi yang pasti sudah tidak berfungsi lagi bahkan ada
pula yang masih belum tersentuh sama sekali. Salah satunya terdapat di
Indonesia. Jika kita perkecil lagi, disetiap daerah disetiap negaralah lokasi
potensi tersebut yang dapat dikembangkan menjadi tempat wisata, berkunjung,
bersantai.
Disini penulis
ingin coba menjelaskan salah satu dari sekian banyak potensi-potensi yang ada
disalah satu daerah di Indonesia, yaitu Kotapinang kabupaten Labuhanbatu
Selatan. Potensi tersebut adalah danau Permata yang terbilang masih tersembunyi
keberadaannya. Mengapa dikatakan tersembunyi? Itu karena kebaradaan dari danau
Permata ini masih belum banyak masyarakat kotapinang yang belum mengetahui
danau ini. Juga karena lokasi atau kondisi jalan menuju lokasi masih sulit
dilalui kendaraan. Kondisi jalan masih berupa jalan setapak, hanya kendaraan
roda dua yang dapat menempuh jalan tersebut untuk sampai ke danau Permata.
Danau
Permata hanya salah satu dari beberapa potensi yang ada di Kotapinang kabupaten
Labuhanbatu Selatan.
Sebenarnya masih banyak lagi tempat yang
dapat dikembangkan menjadi tempat yang bernilai estetik tinggi.
Istana
Kota Bahran yang ada di Kotapinang kabupaten Labuhanbatu Selatan juga merupakan
potensi yang dapat dikembangkan. Tempat ini sebenarnya dulunya adalah sebuah
peninggalan sejarah kesultanan yang ditandai dengan bangunan Istana Kota
Bahran. Tetapi kini bangunan ini tidak terurus sama sekali, tidak terawat.
Kondisi
Danau Permata yang Tersembunyi
Keberadaan danau Permata yang sampai
sekarang masih belum ada tindakan untuk pengembangannya masih belum banyak
penduduk Kotapinang mengetahuinya. Selama
ini, belum ada orang yang khusus berkunjung berekreasi ke danau tersebut. Akibat keterisolirannya, cuma segelintir
orang yang memanfaatkannya sebagai tempat mencari ikan, selebihnya beberapa
petani yang kebetulan melintas menuju ladang mereka, ditambah pemancing yang
hendak memancing ke sungai barumun yang sempat menyaksikan danau tersebut.
Secara aministratif, danau permata berada
dalam wilayah Kelurahan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Letaknya di
tengah areal perladangan masyarakat di sebuah pelosok dusun bernama Sidodadi.
Jaraknya dari pusat kota cukup dekat, hanya sekitar 5 kilometer, dan 2
kilometer dari jalan lintas Sumatera jurusan Kotapinang-Rantauprapat.
Akses
jalan kenderaan roda empat menuju potensi objek wisata Kotapinang ini
hanya bisa mencapai dusun Sidodadi. Selanjutnya sekitar 500 meter lagi masih berupa jalan setapak, hanya bisa
dilalui oleh kenderaan roda dua.
Agaknya
tidak berlebihan jika menyebut danau permata tersembunyi. Sebab mengingat
letaknya berada dalam wilayah Kelurahan Kotapinang yang notabene adalah ibukota
Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Sehingga
terasa aneh jika banyak yang tidak mengetahuinya.
Potensi
Danau Permata di Kotapinang
Meskipun
belum tersentuh sama sekali, namun danau permata memiliki potensi wisata
yang sangat mempesona. Permukaan danau terlihat cukup luas meski sebahagian
tertutup kiambang atau enceng gondok. Hamparan
airnya tampak tenang dan sesekali beriak dihembus angin menghadirkan
pemandangan yang indah. Sementara letaknya yang jauh dari kebisingan memberi suasana nyaman dan
tentram.
Prasarana
jalan melalui darat sangat sulit dibangun. Apalagi hanya berbekal swadaya
masyarakat petani setempat merintis jalan,
hanya terbatas kendaraan roda dua yang bisa melaluinya. Itupun harus
ekstra hati-hati karena masih berupa jalan setapak yang sangat rawan. Sementara
mengharap perhatian pemerintah, agaknya memerlukan perencanaan dan biaya yang
sangat mahal dan mungkin dianggap belum memberi nilai tambah yang berarti bagi
masyarakat dan pendapatan daerah.
Akibatnya
danau permata tetap terisolir dan tersembunyi. Tersembunyi di balik perkebunan
rakyat di tepian sungai Barumun. Hendaknya potensi danau tersebut menggugah
pemerintah maupun pengusaha untuk mengelolanya menjadi objek wisata Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang populer di
masa mendatang.
Kondisi Istana Kota Bahran
Istana Kota Bahran sampai
sekarang ini belum ada tindak lanjutnya dari Gubernur Sumut. Kondisi Istana
Kota Bahran ini saat ini sudah terlihat sangat buruk dan akan semakin buruk
sampai hancur seiring bertambahnya tahun.
Disekeliling istana tempat almarhum Sultan Mustafa XII pernah bertahta
itu, kini dirimbuni alang-alang yang menyemak hingga ke dalam bangunan. Di
bagian depannya terdapat empat tangga menujulantai dua. Di antara tangga
tersebut terdapat satu batu bundar berbentuk meja yang sudah keropos. Di tengah
meja bundar berdiameter sekitar 45 cm itu terdapat sebuah pilar setinggi tiga
meter. Tak jauh dari bundaran terdapat tangga menuju gedung bagian belakang.
Namun tangga tersebut kini terputus.
Di bagian
bawah bangunan tepatnya di bawah tangga utama terdapat lorong menuju ruangan
utama dan belakang istana. Di gedung belakang istana terdapat sejumlah ruangan
dan kamar-kamar. Sayangnya, seluruh bagian bangunan itu dipenuhi semak belukar
sehingga sulit untuk dilalui. Di bagian dinding bangunan penuh coretan cat dengan
kata-kata kotor. Bagian belakang istana yang menghadap ke selatan Kotapinang
itu, penuh dengan tumbuhan pakis-pakisan dan pepohonan tua. Sementara di
halaman sampingnya dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat bermain dan lapangan
olahraga.
“Dulunya
istana itu sangat megah, namun karena dihancurkan kini kemegahan itu sudah tak
tampak lagi,” kata Hj Tengku Aznah (78) tokoh masyarakat yang juga saksi
sejarah saat istana tersebut dihancurkan 64 tahun silam. Wanita yang mulai ujur
itu mengatakan, dulunya istana Kota Bahran sangat megah. Di sekelilingnya
terhampar rerumputan yang dipangkas rapi hingga ke gerbang istana. Kawasan
perkantoran yang kini berdiri di sepanjang jalan menuju istana tersebut dulunya
merupakan deretan pendopo-pendopo kecil. Di sejumlah sudut istana tersebut
dulunya juga berdiri menara pemantau. Saat ini sisa menara pemantau tersebut
masih ada dan berdiri kokoh tak jauh dari reruntuhan istana.
Nenek dari
17 cucu yang ikut ditahan saat terjadinya revolusi sosial itu mengatakan,
istana Kota Bahran dulunya merupakan satu di antara istana kesultanan melayu di
Sumatera Utara yang termegah. Sebab Kesultanan Kotapinang masa itu dikenal
kaya. Desain istana tersebut merupakan perpaduan arsitektur melayu dan italy
sehingga terkesan megah dan anggun.
Pembangunan
istana Kota Bahran dilakukan pada masa kejayaan Kesultanan Kotapinang. Sebab
selain memiliki kekayaan alam berlimpah, Kesultanan Kotapinang dulunya didukung
sektor pertanian dan perkebunan yang baik. Keberadaan sungai Barumun juga
menambah kemakmuran kesultanan tersebut. Seluruh komoditas yang dihasilkan kala
itu langsung dapat dijual ke Malaka melalui Sungai Barumun. “Dulu seluruh
sektor mendukung, makanya kesultanan masa itu sangat kaya. Dan cukup kaya
dibandingkan kesultanan lainnya di Sumatera Utara,” kata dia.
Namun kini
kejayaan itu terkikis, kemewahaan istana Kota Bahran tinggal reruntuhan saja.
“Tahun 90-an pernah ada rencana pemerintah untuk memugar kembali bangunan itu,
namun sampai kini realisasinya tak ada,” katanya.
Istana Kota Bahran saat ini lanjut dia, hanya jadi tempat pencarian harta karun sejumlah pemburu harta karun. Konon katanya, di dalam istana tersimpan harta kekayaan milik kesultanan yang tak sempat diselamatkan pada masa revolusi sosial. “Banyak orang beranggapan di istana itu ada harta karun, makanya banyak yang mencoba mencarinya,” katanya.
Istana Kota Bahran saat ini lanjut dia, hanya jadi tempat pencarian harta karun sejumlah pemburu harta karun. Konon katanya, di dalam istana tersimpan harta kekayaan milik kesultanan yang tak sempat diselamatkan pada masa revolusi sosial. “Banyak orang beranggapan di istana itu ada harta karun, makanya banyak yang mencoba mencarinya,” katanya.
Potensi Istana Kota
Bahran di Kotapinang
Saat peringatan hari Pramuka
10 Agustus 2009 lalu, Gubernur Sumut Syamsul Arifin pernah menyarankan agar
istana ini dipugar kembali, sebab keunikan arsitektur istana itu sangat menarik
wisatawan untuk berkunjung. Mantan Pj Bupati Labuhanbatu Selatan Sabrina
sebelumnya juga pernah berjanji akan mengembalikan bentuk Istana Kota Bahran
pada gedung kantor Bupati Labuhanbatu Selatan yang akan dibangun. Sebab untuk
mengembalikan istana tersebut kebentuk aslinya cukup sulit. Namun sampai kini
rencana menduplikasi arsitektur istana tersebut belum terealisasi.
Jika saran
tersebut terlaksana dengan baik, maka akan pendapatan / penghasilan baru di daerah
Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Bahkan akan ada banyak pengunjung
yang datang untuk melihat wisata istana tersebut. Dan juga kondisi inilah yang
mungkin akan membuat daerah Kotapinang semakin popular karena bangunan ini.
Tetapi semua itu hanya bisa dibayang-bayangkan.
Bupati
Labuhanbatu Selatan juga sepertinya tertidur dalam hal ini. Ini dapat dilihat
dari kondisi Istana Kota Bahran yang semakin buruk bahkan hampir mendekati
kehancuran seiring semakin tuanya istana tersebut dan tidak adanya perhatian
khusus.
Danau Permata dan Istana Kota Bahran merupakan potensi
daerah Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang belum ada pengembangannya
dari pihak tertentu yang lebih berkuasa dalam pengembangan potensi diatas.
Dengan dikembangkannya potensi keduanya devisa daerah bahkan negara akan
meningkat. Dan dari sini jugalah yang akan mendukung atau mendorong usaha-usaha
lain berdiri.
Dengan
adanya perkembangan ini, Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan akan menjadi
daerah yang semakin bertambah pendapatannya. Dan juga kondisi ini yang mungkin
akan membawa Kotapinang ketingkat yang lebih tinggi dalam hal daerah yang
berpotensi untuk bangkit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar