PENINGKATAN POTENSI DI SEKTOR PERTANIAN DAERAH BALIGE, KABUPATEN TOBA SAMOSIR
Oleh : Heber Fransiskus/101201150/5D
Program Studi Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.
BAB I.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara,
sektor pertanian merupakan sektor utama yang dapat dikembangkan potensinya,
terutama di Balige,
karena memiliki peranan cukup besar dan hampir seluruhmasyarakat daerah
tersebut berprofesi sebagai petani. Untuk itu, peningkatan hasil pendapatan
petani terus diupayakan melalui berbagai program. Lahan pertanian pangan
berkelanjutan akan terus dipertahankan
serta dikembangkan dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan
pertanian, perikanan dan peternakan. Produksi dan mutu pertanian akan ditingkatkan
sebagai bahan baku industri dengan sistem kemitraan usaha dan perdagangan
komoditas dalam memantapkan swasembada pangan berkelanjutan, hal ini juga dapat
membantu kehidupan Masyarakat.
Pembangunan yang dititik beratkan pada
pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada
sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi
yang tinggi.Pengembangan wilayah merupakan
membangun masyarakat sesuai dengan potensi prioritas yang terdapat di dalam
daerah yang bersangkutan. Diprioritaskan secara fisik, ekonomi, dan sosial
budaya. Tujuan pembangunan nasional mencakup beberapa aspek yaitu
pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan masyarakat dan kesempatan kerja
serta kelestarian sumberdaya yang potensial. Salah satu sektor yang diharapkan
dapat menunjang tujuan pembangunan ekonomi adalah sektor pertanian. Keberhasilan
pembangunan di Indonesia menuntut kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak
dan peranan masing-masing sektor.
Tujuan
Tujan penulisan paper yang mengangkat permasalahan
pertanian di Balige, Kabupaten toba
Samosir adalah:
1.
Bagi Pemerintah Kabupaten
Toba Samosir merupakan sebagai bahan informasi dan pertimbangan untuk perencanaan pengembangan
pertanian di Kabupaten Toa Samosir
2.
Bagi pembaca merupakan
penambahan wawasan dalam bidang ilmu pengembangan wilayah.
3.
Sebagai bahan masukan bagi
peneliti lain yang terkait dengan pembangunan daerah.
BAB
II.
POTENSI
A. PANDANGAN UMUM
Daerah
Balige terletak di Kabupaten Toba Samosir, tepatnya terletak diantara 980
10'-990 10'Bujur Timur dan 20 06'-20 39' Lintang Utara. Balige merupakan daerah
yang memiliki potensi dibidang pertanian yang lumayan dan bisa dikembangkan
menjadi lebih baik lagi.
B. SARANA DAN PRASARANA
Sarana
dan prasarana yang tersedia di Kabupaten Toba Samosir adalah sarana perhubungan
darat, angkutan sungai dan danau, selain itu juga tersedia fasilitas listrik,
telekomunikasi dan air bersih.
C. INDENTIFIKASI BIDANG
USAHA POTENSIAL POTENSI SUMBERDAYA KOMODITI
Tanaman Pangan
Diantara komoditi tanaman pangan yang diusahakan secara menonjol di Kabupaten Toba Samosir adalah padi dan jagung. Produksi kedua komoditi tersebut meningkatkan pesat pada tahun terakhir.
Diantara komoditi tanaman pangan yang diusahakan secara menonjol di Kabupaten Toba Samosir adalah padi dan jagung. Produksi kedua komoditi tersebut meningkatkan pesat pada tahun terakhir.
Tanaman buaha-buahan
Tanaman buah-buahan yang potensial yang diusahakan masyarakat Toba Samosir diantaranya alpukat, jeruk dan durian.
Tanaman buah-buahan yang potensial yang diusahakan masyarakat Toba Samosir diantaranya alpukat, jeruk dan durian.
Tamanan Perkebunan
Produksi kelapa sawit dan jahe masing-masing 5.442 ton dan 5.581,8 ton per tahun.
Produksi kelapa sawit dan jahe masing-masing 5.442 ton dan 5.581,8 ton per tahun.
Perikanan
Kabupaten Toba Samosir memiliki wilayah Danau Toba yang sangat potensial untuk pengembangan perikanan baik tangkap maupun budidaya. Data statistik menunjukkan bahwa sebagian besar produksi ikan di kabupaten ini adalah hasil budidaya jaring apung ataupun penangkapan di peraiaran danau. Dari kedua data produksi di Kabupaten Toba Samosir tersebut terlihat bahwa danau Toba merupakan lahan potensial untuk pengembangan perikanan.
Kabupaten Toba Samosir memiliki wilayah Danau Toba yang sangat potensial untuk pengembangan perikanan baik tangkap maupun budidaya. Data statistik menunjukkan bahwa sebagian besar produksi ikan di kabupaten ini adalah hasil budidaya jaring apung ataupun penangkapan di peraiaran danau. Dari kedua data produksi di Kabupaten Toba Samosir tersebut terlihat bahwa danau Toba merupakan lahan potensial untuk pengembangan perikanan.
Peternak
Jenis ternak yang telah banyak dikembangkan di Kabupaten Toba Samosir yaitu kerbau, babi, sapi, kambing dan itik. Besarnya populasi ternak di Kabupaten Toba Samosir menunjukan bahwa untuk ternak ruininansia besar yang dominan adalah kerbau, untuk ruininansia kecil adalah babi dan untuk jenis unggas adalah itik. Sesuai dengan habitatnya dan tanggap masyarakat maka jenis-jenis ternak tersebut menjadi alternatif untuk dikembangkan.
Jenis ternak yang telah banyak dikembangkan di Kabupaten Toba Samosir yaitu kerbau, babi, sapi, kambing dan itik. Besarnya populasi ternak di Kabupaten Toba Samosir menunjukan bahwa untuk ternak ruininansia besar yang dominan adalah kerbau, untuk ruininansia kecil adalah babi dan untuk jenis unggas adalah itik. Sesuai dengan habitatnya dan tanggap masyarakat maka jenis-jenis ternak tersebut menjadi alternatif untuk dikembangkan.
Pariwisata
Selain potensial untuk pengembangan perikanan, Danau Toba juga merupakan objek wisata yang sangat terkenal di Pulau Sumatera. Jumlah wisatawan asing pernah mencapai 249.656 orang pada tahun 1996 walaupun pada tahun-tahun belakangan ini terjadi penurunan.penurunan yang sangat tajam pada kunjungan wisata tersebut disebabkan oleh krisis keamanan yang menyertai krisis ekonomi di indonesia serta ditutupnya pabrik Pulp PT. Indorayon yang melibatkan investor asing. Walupun demikian dengan keindahan alam dan kekhasan budaya yang ada Danau Toba tetap merupakan objek wisata yang menarik.
Selain potensial untuk pengembangan perikanan, Danau Toba juga merupakan objek wisata yang sangat terkenal di Pulau Sumatera. Jumlah wisatawan asing pernah mencapai 249.656 orang pada tahun 1996 walaupun pada tahun-tahun belakangan ini terjadi penurunan.penurunan yang sangat tajam pada kunjungan wisata tersebut disebabkan oleh krisis keamanan yang menyertai krisis ekonomi di indonesia serta ditutupnya pabrik Pulp PT. Indorayon yang melibatkan investor asing. Walupun demikian dengan keindahan alam dan kekhasan budaya yang ada Danau Toba tetap merupakan objek wisata yang menarik.
D. BIDANG USAHA UNGGULAN
LAYAK DIKEMBANGKAN
Dari analisis potensi dan memperhatikan
prioritas pembangunan daerah kabupaten toba samosir, maka komoditi unggulan
yang akan dijadikan profil komoditi ialah :
- Produksi Jahe
- Produksi Jagung
- Keramba Jaring Apung Ikan Nila
- Peternakan Babi
- Wisata Danau Toba
- Produksi Jahe
- Produksi Jagung
- Keramba Jaring Apung Ikan Nila
- Peternakan Babi
- Wisata Danau Toba
BAB
III.
ANALISIS
PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH
Tahun 2007 jumlah
produksi padi sebesar padi sawah dan lading sebesar 118.457 ton atau sebesar
74.865 ton produksi beras dengan jumlah petani sekitar 36 ribu KK dan jumlah
penduduk 170.015 jiwa. Pemkab Tobasa dalam meningkatkan ketahanan pangan di
bidang perberasan ditempuh melalui usaha pokok intensifikasi lahan sawah seluas
18.065 hektar melalui pengembangan penggunaan bibit unggul, pembangunan dan
rehabilitasi jaringan irigasi desa, jaringan irigasi usaha tani, pengembangan
penggunaan pupuk organik, proteksi pertanaman serta perbaikan dan pengolahan
lahan melalui pemberian bantuan Alsintan pra pasen seperti hand-traktor,alsintan
pasca panen seperti power tresher dan terpal plastik kepada kelompok tani.
Perimbangan beras dengan tingkat swasembada adalah sebesar 310,54 persen atau
dengan marketable surplus sebesar 50.575 ton beras. Selain komoditi padi, Dalam
usaha peningkatan produksi jagung tahun 2008, Pemkab Tobasa melaksanakan
kegiatan pembukaan lahan kosong seluas 3 ribu hektar bagi petani/kelompok tani.
Peningkatan luas panen jagung dari tahun 2006 ke tahun 2007 meningkat sebesar
18,38 persen dan dari tahun 2007 ke 2008 meningkat sbesar 102,15 persen. Memang
pertanaman jagung tiga tahun terakhir ini perkembangannya sangat pesat di
Tobasa. Pemkab Tobasa juga menggalakkan program pengembangan dan peningkatan
produksi jagung disamping komoditi lainnya. Potensi pengembangan pertanaman
jagung di Tobasa sangat besar, selain pada lahan sawah sebagai tanaman bergilir
setelah padi, Tobasa memiliki lahan kering kering seluas 91.008 hektar dan
diantaranya 40.550 lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk pertanaman
jagung.
BAB IV.
KENDALA DAN TANTANGAN
Kendala
1. Kurangnya dukungan infrastruktur, seperti jaringan irigasi yang sudah ada belum memadai.
2. Belum optimalnya pemanfaatan potensi pertanian yaitu lahan kosong yang tersebar luas di seluruh Kecamatan.
3. Masih lemahnya dukungan kelembagaan petani yaitu belum ada kelembagaan petani yang mandiri.
4. Belum optimalnya pelaksanaan konservasi lahan maupun perairan umum.
1. Kurangnya dukungan infrastruktur, seperti jaringan irigasi yang sudah ada belum memadai.
2. Belum optimalnya pemanfaatan potensi pertanian yaitu lahan kosong yang tersebar luas di seluruh Kecamatan.
3. Masih lemahnya dukungan kelembagaan petani yaitu belum ada kelembagaan petani yang mandiri.
4. Belum optimalnya pelaksanaan konservasi lahan maupun perairan umum.
Tantangan
Tantangan yang
dihadapi dalam sektor pertanian di masa
kini dan masa mendatang diharapakan tetap berperan sebagai penyangga
perekonomian nasional, karena kontribusinya sangat nyata, berupa penyediaan
pangan, penyedian bahan baku industri, pencapaian produk domestik Bruto,
penghasil ekpor dan devisa negara, penyedian lapangan pekerjaan, peningkatan
pendapatan masyarakat petani, serta menjaga kelestarian dan kesimbangan lingkungan.Namun
untcapaiannya tidak lepas dari peran para petani di Tobasa.Adanya
tantangan-tantangan seperti cuaca yang tidak mendukung harus mampu membuat para
petani memperhatikan tanaman pertanian
lebih serius.
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Lahan pertanian pangan berkelanjutanmakan terus dipertahankan serta
dikembangkan dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan
pertanian, perikanan dan peternakan.Produksi dan mutu pertanian akan
ditingkatkan sebagai bahan baku industri dengan sistem kemitraan usaha dan
perdagangan komoditas dalam memantapkan swasembada pangan berkelanjutan. Kabupaten
Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara, mengandalkan sektor pertanian sebagai
unggulan, dalam mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan
pada wilayah seluas 19.027 hektar lahan pertanian di daerah tersebut.Untuk
mewujudkan pembangunan wilayah yang merata, pertanian akan dijadikan sebagai
sektor unggulan dalam menuju masyarakat mandiri dan sejahtera. Diversifikasi
dan pengelolaan pertanian akan ditingkatkan dengan mengembangkan sektor
industri berwawasan lingkungan yang berbasis pemberdayaan masyarakat.Selain
pertanian, industri dan pariwisata juga telah ditetapkan dalam kebijakan
pemantapan fungsi kedudukan kabupaten sebagai bagian dari sistem kawasan
strategi nasional yang menjadi andalan mendukung pembangunan di wilayah
setempat.
Saran
Agar pemerintah yang bersangkutan di daerah ini lebih memperhatikan
pengembangan wilayah guna meningkatkan potensi di sektor Pertanian, karena
apabila potensi dapat dikembangkan dengan baik, maka hal ini juga akan otomatis
membantu klangsungan hidup masyarakat, terutama masyarakat yang berprofesi
sebagai petani,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar