Selasa, 08 Januari 2013

PENGEMBANGAN POTENSI PERKEBUNAN SALAK EDUKATIF DI PADANGSIDEMPUAN, KABUPATEN TAPANULI SELATAN


Ermilda Reny Natalia
101201181


BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Pengembangan wilayah merupakan proses dimana pemerintah dan seluruh komponen masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang kegiatan ekonomi daerah tersebut.
Pada pengembangan suatu wilayah diperlukan atau perlu adanya pusat pertumbuhan yang berfungsi untuk memudahkan pembinaan dan melihat perkembangan maju atau tidaknya wilayah tersebut.
Faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan yaitu
1.      Alam.
2.      Aktivitas ekonomi.
3.      Industri, tenaga kerja.
4.      Sosial, pendidikan.
5.      Infrastruktur.
            Di Padangsidimpuan, perkebunan salak sangat banyak tetapi dalam pengembangannya kurang sehingga pertumbuhan wilayah kurang berkembang. Untuk dapat mengembangkan wilayah diperlukan kegiatan ekonomi berupa pengembangan potensi yang dapat menciptakan lapangan kerja baru.


Permasalahan
1.      Pertumbuhan wilayah Padangsidimpuan yang kurang berkembang.
2.      Kurangnya perhatian terhadap potensi yang ada sehingga tidak dapat dikembangkan.
           
Tujuan
            Untuk mengetahui potensi yang dapat dikembangkan di Padangsidimpuan.

BAB. II POTENSI
            Potensi yang dapat dikembangkan di daerah ini adalah salak. Rata – rata masyarakat di Padangsidimpuan memiliki perkebunan salak, hanya saja penjualan salak tidak begitu berkembang karna hasil dari perkebunan salak tiap kali panen hanya di jual atau disalurkan kepada pedagang – pedagang dipasar.
            Oleh karna itu hal ini menjadi potensi yang dapat dikembangkan yaitu dengan membuka usaha perkebunan salak edukatif yang dapat dipetik sendiri oleh para konsumen. Konsumen dapat menikmati dan memilih langsung salak dari pohonnya. Konsumen juga dapat menikmati perjalanan wisata.
            Sesuai dengan namanya, perkebunan salak edukatif ini selain untuk wisata juga  dapat dimanfaatkan untuk pendidikan dan penelitian.
            Dalam mengembangkan potensi sumberdaya, beberapa hal yang perlu  dilakukan adalah
1.      Pembaharuan teknologi ramah lingkungan, dana
2.      Menjaga sumberdaya.
3.      Sosialisasi kebijakan pada aspek masyarakat agar berperan serta dalam memelihara lingkungan.
Perkebunan salak edukatif ini jika dikelola dengan baik akan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan wilayah Padangsidimpuan.








BAB III. ANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAH
            Analisis pengembangan wilayah perlu dilakukan dalam pengembangan potensi disuatu wilayah.
Analisis pengembangan wilayah berfungsi untuk
1.      Penyiapan data dan program pembangunan sektor wilayah.
2.      Analisis sosial dan ekonomi regional wilayah.
3.      Perumusan kebijakan pengembangan wilayah.
4.      Fasilitas dan aksesibilitas dalam pengembangan wilayah.
5.      Pemantauan, evaluasi dan penilaian kinerja.
6.      Penyusunan rencana kerja dan pelaksanaan tugas.
Pengembangan wilayah yang akan dilakukan ini jika dikaji dari teori lokasi, untuk mencapai perkebunan salak sarana dan prasarananya lengkap dan dapat dicapai oleh konsumen. Jika dikaji dari teori multiplayer, usaha ini dapat merambah seluruh kalangan masyarakat, dari anak – anak, remaja, dan dewasa. Sektor – sektor juga terlibat, seperti sektor pertanian, dibutuhkan dalam penyuluhan karena usaha ini dapat digunakan untuk penelitian.
Usaha ini dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat, dimana sosial ekonomi masyarakat memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap perkebunan salak dikarenakan pendidikan yang rendah.







BAB IV. TANTANGAN
            Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan potensi ini adalah
a.              Lingkungan internal
1.      Manajemen lembaga
Hendaknya dilakukan dengan manajemen yang baik apabila ingin usaha ini tidak sekadar ‘numpang lewat’ tapi juga dapat dinikmati di masa mendatang.
2.      Promosi
Terkait hal ini, harus diakui harus dilakukan dengan upaya yang keras agar dapat terus bertahan hingga tahun-tahun mendatang. Dengan semakin cepatnya informasi tersebar maka promosi tidak hanya dapat dilakukan dengan cara konvensional, seperti dari mulut ke mulut, tapi dapat juga dengan memanfaatkan promosi melalui dunia maya (internet).
3.      Pemasaran
Pemasaran erat kaitannya dengan promosi. Sistem promosi yang baik dengan memanfaatkan teknologi informasi masa kini akan meningkatkan brand usaha agrowisata di daerah lain.
4.      Peluang usaha
Untuk menguatkan daya saing dibandingkan usaha sejenis, maka diperlukan kebijakan untuk membangun kemitraan strategis antar pelaku ekonomi dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Dalam membangun kemitraan dengan pelaku usaha lain maka dapat dilakukan dengan memasarkan kembali salak, misalnya kepada pengusaha jus salak, atau manisan salak, atau keripik salak. Dengan begitu, pendapatan tak hanya dari sektor agrowisata saja, tetapi dari sektor lain juga. Secara tak langsung ini juga dapat meningkatkan peran aktif masyarakat karena dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak dari masyarakat sekitar.


b.             Lingkungan eksternal
1.      Kompetitor sejenis
Dari segi pesaing, agrowisata akan memiliki pesaing yang sangat besar  karena semakin berkembangnya kegiatan agrowisata baik yang dikelola pemerintah mapun swasta. Di samping adanya pesaing baik yang baru maupun yang sudah lama berada, sosioculture masyarakat tentu sangat penting untuk diketahui dalam organisasi apakah masyarakat. Tingkat ekonomi masyarakat sekitar juga sangat berpengaruh
2.      Lingkungan masyarakat sekitar
Masyarakat di sekitar tempat agowisata merupakan sebagian besar bermata pencarian sebagai petani maka hal ini tentu menjadi peluang jika petani tersebut dilibatkan dalam kegiatan agro ataupun dengan memberikan fasilitas pemasaran produk pertaniannya namun sebaliknya jika petani tidak dilibatkan maka akan menjadi ancaman bagi keberlangsungan usaha.
3.      Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang memadai secara tidak langsung akan menjadi daya tarik tersendiri bagi calon wisatawan. Apalagi bila pemandangan di sekitar juga indah dan masih asri, akan menjadi nilai plus bagi calon wisatawan yang kemungkinan besar berasal dari kota.









BAB V. PENUTUP
Kesimpulan
1.      Pengembangan wilayah merupakan proses pemerintah dan seluruh komponen masyarakat mengelola sumber daya yang ada untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang kegiatan ekonomi daerah tersebut.
2.      Perkebunan salak di Padangsidimpuan banyak tetapi dalam pengembangannya kurang sehingga pertumbuhan wilayah kurang berkembang.
3.      Perlu pengembangan potensi sumberdaya alam yang ada untuk menunjang pertumbuhan wilayah.
4.      Potensi yang dapat dikembangkan yaitu dengan membuka usaha perkebunan salak edukatif.
5.      Dalam analisis pengembangan wilayah, jika dikaji dari teori lokasi, untuk mencapai perkebunan salak edukatif sarana dan prasarananya lengkap dan dapat dicapai oleh konsumen. Jika dikaji dari teori multiplayer, usaha ini dapat merambah seluruh kalangan masyarakat dan melibatkan sektor terkait.

Saran
Diharapkan perhatian pemerintah dan masyarakat setempat untuk mengembangkan potensi perkebunan salak edukatif ini agar dapat meningkatkan pertumbuhan wilayah Padangsidimpuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar