Selasa, 08 Januari 2013

POTENSI YANG TERSEMBUNYI PADA DANAU PERMATA DAN ISTANA KOTA BAHRAN di KOTAPINANG LABUHANBATU SELATAN


Latar Belakang
        Indonesia memiliki banyak potensi yang sangat istimewa dan sangat indah untuk dapat dikembangkan dalam meningkatkan devisa negara. Tak heran  jika banyak penduduk luar Indonesia yang datang ke Indonesia untuk mencari tahu tentang semua potensi-potensi tersebut.
     Disetiap negara memiliki banyak potensi yang pasti sudah tidak berfungsi lagi bahkan ada pula yang masih belum tersentuh sama sekali. Salah satunya terdapat di Indonesia. Jika kita perkecil lagi, disetiap daerah disetiap negaralah lokasi potensi tersebut yang dapat dikembangkan menjadi tempat wisata, berkunjung, bersantai.
Disini penulis ingin coba menjelaskan salah satu dari sekian banyak potensi-potensi yang ada disalah satu daerah di Indonesia, yaitu Kotapinang kabupaten Labuhanbatu Selatan. Potensi tersebut adalah danau Permata yang terbilang masih tersembunyi keberadaannya. Mengapa dikatakan tersembunyi? Itu karena kebaradaan dari danau Permata ini masih belum banyak masyarakat kotapinang yang belum mengetahui danau ini. Juga karena lokasi atau kondisi jalan menuju lokasi masih sulit dilalui kendaraan. Kondisi jalan masih berupa jalan setapak, hanya kendaraan roda dua yang dapat menempuh jalan tersebut untuk sampai ke danau Permata.
        Danau Permata hanya salah satu dari beberapa potensi yang ada di Kotapinang  kabupaten  Labuhanbatu  Selatan. Sebenarnya  masih banyak lagi tempat yang dapat dikembangkan menjadi tempat yang bernilai estetik tinggi.
         Istana Kota Bahran yang ada di Kotapinang kabupaten Labuhanbatu Selatan juga merupakan potensi yang dapat dikembangkan. Tempat ini sebenarnya dulunya adalah sebuah peninggalan sejarah kesultanan yang ditandai dengan bangunan Istana Kota Bahran. Tetapi kini bangunan ini tidak terurus sama sekali, tidak terawat.
Kondisi Danau Permata yang Tersembunyi

Keberadaan danau Permata yang sampai sekarang masih belum ada tindakan untuk pengembangannya masih belum banyak penduduk Kotapinang mengetahuinya. Selama ini, belum ada orang yang khusus berkunjung berekreasi ke danau tersebut.   Akibat keterisolirannya, cuma segelintir orang yang memanfaatkannya sebagai tempat mencari ikan, selebihnya beberapa petani yang kebetulan melintas menuju ladang mereka, ditambah pemancing yang hendak memancing ke sungai barumun yang sempat menyaksikan danau tersebut.
        Secara aministratif, danau permata berada dalam wilayah Kelurahan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Letaknya di tengah areal perladangan masyarakat di sebuah pelosok dusun bernama Sidodadi. Jaraknya dari pusat kota cukup dekat, hanya sekitar 5 kilometer, dan 2 kilometer dari jalan lintas Sumatera jurusan Kotapinang-Rantauprapat. Akses jalan kenderaan roda empat menuju potensi objek wisata Kotapinang ini hanya bisa mencapai dusun Sidodadi. Selanjutnya sekitar 500 meter lagi  masih berupa jalan setapak, hanya bisa dilalui  oleh kenderaan roda dua.
        Agaknya tidak berlebihan jika menyebut danau permata tersembunyi. Sebab mengingat letaknya berada dalam wilayah Kelurahan Kotapinang yang notabene adalah ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Sehingga  terasa aneh jika banyak yang tidak mengetahuinya.
Potensi Danau Permata di Kotapinang
        Meskipun belum tersentuh sama sekali, namun danau permata memiliki potensi wisata yang sangat mempesona. Permukaan danau terlihat cukup luas meski sebahagian tertutup kiambang atau enceng gondok. Hamparan  airnya tampak tenang dan sesekali beriak dihembus angin menghadirkan pemandangan yang indah. Sementara letaknya yang jauh  dari kebisingan memberi suasana nyaman dan tentram.
        Prasarana jalan melalui darat sangat sulit dibangun. Apalagi hanya berbekal swadaya masyarakat petani setempat merintis jalan,  hanya terbatas kendaraan roda dua yang bisa melaluinya. Itupun harus ekstra hati-hati karena masih berupa jalan setapak yang sangat rawan. Sementara mengharap perhatian pemerintah, agaknya memerlukan perencanaan dan biaya yang sangat mahal dan mungkin dianggap belum memberi nilai tambah yang berarti bagi masyarakat dan pendapatan daerah.
        Akibatnya danau permata tetap terisolir dan tersembunyi. Tersembunyi di balik perkebunan rakyat di tepian sungai Barumun. Hendaknya potensi danau tersebut menggugah pemerintah maupun pengusaha untuk mengelolanya menjadi objek wisata Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang populer di masa mendatang. 
Kondisi Istana Kota Bahran
     
Istana Kota Bahran sampai sekarang ini belum ada tindak lanjutnya dari Gubernur Sumut. Kondisi Istana Kota Bahran ini saat ini sudah terlihat sangat buruk dan akan semakin buruk sampai hancur seiring bertambahnya tahun.  Disekeliling istana tempat almarhum Sultan Mustafa XII pernah bertahta itu, kini dirimbuni alang-alang yang menyemak hingga ke dalam bangunan. Di bagian depannya terdapat empat tangga menujulantai dua. Di antara tangga tersebut terdapat satu batu bundar berbentuk meja yang sudah keropos. Di tengah meja bundar berdiameter sekitar 45 cm itu terdapat sebuah pilar setinggi tiga meter. Tak jauh dari bundaran terdapat tangga menuju gedung bagian belakang. Namun tangga tersebut kini terputus.
        Di bagian bawah bangunan tepatnya di bawah tangga utama terdapat lorong menuju ruangan utama dan belakang istana. Di gedung belakang istana terdapat sejumlah ruangan dan kamar-kamar. Sayangnya, seluruh bagian bangunan itu dipenuhi semak belukar sehingga sulit untuk dilalui. Di bagian dinding bangunan penuh coretan cat dengan kata-kata kotor. Bagian belakang istana yang menghadap ke selatan Kotapinang itu, penuh dengan tumbuhan pakis-pakisan dan pepohonan tua. Sementara di halaman sampingnya dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat bermain dan lapangan olahraga.
        “Dulunya istana itu sangat megah, namun karena dihancurkan kini kemegahan itu sudah tak tampak lagi,” kata Hj Tengku Aznah (78) tokoh masyarakat yang juga saksi sejarah saat istana tersebut dihancurkan 64 tahun silam. Wanita yang mulai ujur itu mengatakan, dulunya istana Kota Bahran sangat megah. Di sekelilingnya terhampar rerumputan yang dipangkas rapi hingga ke gerbang istana. Kawasan perkantoran yang kini berdiri di sepanjang jalan menuju istana tersebut dulunya merupakan deretan pendopo-pendopo kecil. Di sejumlah sudut istana tersebut dulunya juga berdiri menara pemantau. Saat ini sisa menara pemantau tersebut masih ada dan berdiri kokoh tak jauh dari reruntuhan istana.
        Nenek dari 17 cucu yang ikut ditahan saat terjadinya revolusi sosial itu mengatakan, istana Kota Bahran dulunya merupakan satu di antara istana kesultanan melayu di Sumatera Utara yang termegah. Sebab Kesultanan Kotapinang masa itu dikenal kaya. Desain istana tersebut merupakan perpaduan arsitektur melayu dan italy sehingga terkesan megah dan anggun.
        Pembangunan istana Kota Bahran dilakukan pada masa kejayaan Kesultanan Kotapinang. Sebab selain memiliki kekayaan alam berlimpah, Kesultanan Kotapinang dulunya didukung sektor pertanian dan perkebunan yang baik. Keberadaan sungai Barumun juga menambah kemakmuran kesultanan tersebut. Seluruh komoditas yang dihasilkan kala itu langsung dapat dijual ke Malaka melalui Sungai Barumun. “Dulu seluruh sektor mendukung, makanya kesultanan masa itu sangat kaya. Dan cukup kaya dibandingkan kesultanan lainnya di Sumatera Utara,” kata dia.
        Namun kini kejayaan itu terkikis, kemewahaan istana Kota Bahran tinggal reruntuhan saja. “Tahun 90-an pernah ada rencana pemerintah untuk memugar kembali bangunan itu, namun sampai kini realisasinya tak ada,” katanya.
Istana Kota Bahran saat ini lanjut dia, hanya jadi tempat pencarian harta karun sejumlah pemburu harta karun. Konon katanya, di dalam istana tersimpan harta kekayaan milik kesultanan yang tak sempat diselamatkan pada masa revolusi sosial. “Banyak orang beranggapan di istana itu ada harta karun, makanya banyak yang mencoba mencarinya,” katanya.
Potensi Istana Kota Bahran di Kotapinang
      Saat peringatan hari Pramuka 10 Agustus 2009 lalu, Gubernur Sumut Syamsul Arifin pernah menyarankan agar istana ini dipugar kembali, sebab keunikan arsitektur istana itu sangat menarik wisatawan untuk berkunjung. Mantan Pj Bupati Labuhanbatu Selatan Sabrina sebelumnya juga pernah berjanji akan mengembalikan bentuk Istana Kota Bahran pada gedung kantor Bupati Labuhanbatu Selatan yang akan dibangun. Sebab untuk mengembalikan istana tersebut kebentuk aslinya cukup sulit. Namun sampai kini rencana menduplikasi arsitektur istana tersebut belum terealisasi.
        Jika saran tersebut terlaksana dengan baik, maka akan pendapatan / penghasilan baru di daerah Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Bahkan akan ada banyak pengunjung yang datang untuk melihat wisata istana tersebut. Dan juga kondisi inilah yang mungkin akan membuat daerah Kotapinang semakin popular karena bangunan ini. Tetapi semua itu hanya bisa dibayang-bayangkan.
        Bupati Labuhanbatu Selatan juga sepertinya tertidur dalam hal ini. Ini dapat dilihat dari kondisi Istana Kota Bahran yang semakin buruk bahkan hampir mendekati kehancuran seiring semakin tuanya istana tersebut dan tidak adanya perhatian khusus.
Danau Permata dan Istana Kota Bahran merupakan potensi daerah Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang belum ada pengembangannya dari pihak tertentu yang lebih berkuasa dalam pengembangan potensi diatas. Dengan dikembangkannya potensi keduanya devisa daerah bahkan negara akan meningkat. Dan dari sini jugalah yang akan mendukung atau mendorong usaha-usaha lain berdiri.
        Dengan adanya perkembangan ini, Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan akan menjadi daerah yang semakin bertambah pendapatannya. Dan juga kondisi ini yang mungkin akan membawa Kotapinang ketingkat yang lebih tinggi dalam hal daerah yang berpotensi untuk bangkit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar