Minggu, 06 Januari 2013

PENINGKATAN POTENSI DI SEKTOR PERTANIAN DAERAH BALIGE, KABUPATEN TOBA SAMOSIR


PENINGKATAN POTENSI DI SEKTOR PERTANIAN DAERAH BALIGE, KABUPATEN TOBA SAMOSIR

Oleh : Heber Fransiskus/101201150/5D
Program Studi Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.

BAB I.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, sektor pertanian merupakan sektor utama yang dapat dikembangkan potensinya, terutama di Balige, karena memiliki peranan cukup besar dan hampir seluruhmasyarakat daerah tersebut berprofesi sebagai petani. Untuk itu, peningkatan hasil pendapatan petani terus diupayakan melalui berbagai program. Lahan pertanian pangan berkelanjutan  akan terus dipertahankan serta dikembangkan dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pertanian, perikanan dan peternakan. Produksi dan mutu pertanian akan ditingkatkan sebagai bahan baku industri dengan sistem kemitraan usaha dan perdagangan komoditas dalam memantapkan swasembada pangan berkelanjutan, hal ini juga dapat membantu kehidupan Masyarakat.
Pembangunan yang dititik beratkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi yang tinggi.Pengembangan wilayah merupakan membangun masyarakat sesuai dengan potensi prioritas yang terdapat di dalam daerah yang bersangkutan. Diprioritaskan secara fisik, ekonomi, dan sosial budaya. Tujuan pembangunan nasional mencakup beberapa aspek yaitu pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan masyarakat dan kesempatan kerja serta kelestarian sumberdaya yang potensial. Salah satu sektor yang diharapkan dapat menunjang tujuan pembangunan ekonomi adalah sektor pertanian. Keberhasilan pembangunan di Indonesia menuntut kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak dan peranan masing-masing sektor.


Tujuan
            Tujan penulisan paper yang mengangkat permasalahan pertanian di Balige,  Kabupaten toba Samosir adalah:
1.      Bagi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir merupakan sebagai bahan informasi dan   pertimbangan untuk perencanaan pengembangan pertanian di Kabupaten Toa Samosir
2.      Bagi pembaca merupakan penambahan wawasan dalam bidang ilmu pengembangan wilayah.
3.      Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang terkait dengan pembangunan daerah.
          
BAB II.
POTENSI

A. PANDANGAN UMUM
Daerah Balige terletak di Kabupaten Toba Samosir, tepatnya terletak diantara 980 10'-990 10'Bujur Timur dan 20 06'-20 39' Lintang Utara. Balige merupakan daerah yang memiliki potensi dibidang pertanian yang lumayan dan bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
B. SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan prasarana yang tersedia di Kabupaten Toba Samosir adalah sarana perhubungan darat, angkutan sungai dan danau, selain itu juga tersedia fasilitas listrik, telekomunikasi dan air bersih.
C. INDENTIFIKASI BIDANG USAHA POTENSIAL POTENSI SUMBERDAYA KOMODITI
Tanaman Pangan
Diantara komoditi tanaman pangan yang diusahakan secara menonjol di Kabupaten Toba Samosir adalah padi dan jagung. Produksi kedua komoditi tersebut meningkatkan pesat pada tahun terakhir.
Tanaman buaha-buahan
Tanaman buah-buahan yang potensial yang diusahakan masyarakat Toba Samosir diantaranya alpukat, jeruk dan durian.
Tamanan Perkebunan
Produksi kelapa sawit dan jahe masing-masing 5.442 ton dan 5.581,8 ton per tahun.
Perikanan
Kabupaten Toba Samosir memiliki wilayah Danau Toba yang sangat potensial untuk pengembangan perikanan baik tangkap maupun budidaya. Data statistik menunjukkan bahwa sebagian besar produksi ikan di kabupaten ini adalah hasil budidaya jaring apung ataupun penangkapan di peraiaran danau. Dari kedua data produksi di Kabupaten Toba Samosir tersebut terlihat bahwa danau Toba merupakan lahan potensial untuk pengembangan perikanan.
Peternak
Jenis ternak yang telah banyak dikembangkan di Kabupaten Toba Samosir yaitu kerbau, babi, sapi, kambing dan itik. Besarnya populasi ternak di Kabupaten Toba Samosir menunjukan bahwa untuk ternak ruininansia besar yang dominan adalah kerbau, untuk ruininansia kecil adalah babi dan untuk jenis unggas adalah itik. Sesuai dengan habitatnya dan tanggap masyarakat maka jenis-jenis ternak tersebut menjadi alternatif untuk dikembangkan.
Pariwisata
Selain potensial untuk pengembangan perikanan, Danau Toba juga merupakan objek wisata yang sangat terkenal di Pulau Sumatera. Jumlah wisatawan asing pernah mencapai 249.656 orang pada tahun 1996 walaupun pada tahun-tahun belakangan ini terjadi penurunan.penurunan yang sangat tajam pada kunjungan wisata tersebut disebabkan oleh krisis keamanan yang menyertai krisis ekonomi di indonesia serta ditutupnya pabrik Pulp PT. Indorayon yang melibatkan investor asing. Walupun demikian dengan keindahan alam dan kekhasan budaya yang ada Danau Toba tetap merupakan objek wisata yang menarik.
D. BIDANG USAHA UNGGULAN LAYAK DIKEMBANGKAN
Dari analisis potensi dan memperhatikan prioritas pembangunan daerah kabupaten toba samosir, maka komoditi unggulan yang akan dijadikan profil komoditi ialah :
- Produksi Jahe
- Produksi Jagung
- Keramba Jaring Apung Ikan Nila
- Peternakan Babi
- Wisata Danau Toba

BAB III.
ANALISIS PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH
Tahun 2007 jumlah produksi padi sebesar padi sawah dan lading sebesar 118.457 ton atau sebesar 74.865 ton produksi beras dengan jumlah petani sekitar 36 ribu KK dan jumlah penduduk 170.015 jiwa. Pemkab Tobasa dalam meningkatkan ketahanan pangan di bidang perberasan ditempuh melalui usaha pokok intensifikasi lahan sawah seluas 18.065 hektar melalui pengembangan penggunaan bibit unggul, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi desa, jaringan irigasi usaha tani, pengembangan penggunaan pupuk organik, proteksi pertanaman serta perbaikan dan pengolahan lahan melalui pemberian bantuan Alsintan pra pasen seperti hand-traktor,alsintan pasca panen seperti power tresher dan terpal plastik kepada kelompok tani. Perimbangan beras dengan tingkat swasembada adalah sebesar 310,54 persen atau dengan marketable surplus sebesar 50.575 ton beras. Selain komoditi padi, Dalam usaha peningkatan produksi jagung tahun 2008, Pemkab Tobasa melaksanakan kegiatan pembukaan lahan kosong seluas 3 ribu hektar bagi petani/kelompok tani. Peningkatan luas panen jagung dari tahun 2006 ke tahun 2007 meningkat sebesar 18,38 persen dan dari tahun 2007 ke 2008 meningkat sbesar 102,15 persen. Memang pertanaman jagung tiga tahun terakhir ini perkembangannya sangat pesat di Tobasa. Pemkab Tobasa juga menggalakkan program pengembangan dan peningkatan produksi jagung disamping komoditi lainnya. Potensi pengembangan pertanaman jagung di Tobasa sangat besar, selain pada lahan sawah sebagai tanaman bergilir setelah padi, Tobasa memiliki lahan kering kering seluas 91.008 hektar dan diantaranya 40.550 lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk pertanaman jagung.

BAB IV.
KENDALA DAN TANTANGAN
Kendala
1.    Kurangnya dukungan infrastruktur, seperti jaringan irigasi yang sudah ada belum memadai.
2.    Belum optimalnya pemanfaatan potensi pertanian yaitu lahan kosong yang tersebar luas di seluruh Kecamatan.
3.    Masih lemahnya dukungan kelembagaan petani yaitu belum ada kelembagaan petani yang mandiri.
4.    Belum optimalnya pelaksanaan konservasi lahan maupun perairan umum.

Tantangan
Tantangan yang dihadapi dalam sektor  pertanian di masa kini dan masa mendatang diharapakan tetap berperan sebagai penyangga perekonomian nasional, karena kontribusinya sangat nyata, berupa penyediaan pangan, penyedian bahan baku industri, pencapaian produk domestik Bruto, penghasil ekpor dan devisa negara, penyedian lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan masyarakat petani, serta menjaga kelestarian dan kesimbangan lingkungan.Namun untcapaiannya tidak lepas dari peran para petani di Tobasa.Adanya tantangan-tantangan seperti cuaca yang tidak mendukung harus mampu membuat para petani  memperhatikan tanaman pertanian lebih serius.


BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Lahan pertanian pangan berkelanjutanmakan terus dipertahankan serta dikembangkan dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pertanian, perikanan dan peternakan.Produksi dan mutu pertanian akan ditingkatkan sebagai bahan baku industri dengan sistem kemitraan usaha dan perdagangan komoditas dalam memantapkan swasembada pangan berkelanjutan. Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara, mengandalkan sektor pertanian sebagai unggulan, dalam mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan pada wilayah seluas 19.027 hektar lahan pertanian di daerah tersebut.Untuk mewujudkan pembangunan wilayah yang merata, pertanian akan dijadikan sebagai sektor unggulan dalam menuju masyarakat mandiri dan sejahtera. Diversifikasi dan pengelolaan pertanian akan ditingkatkan dengan mengembangkan sektor industri berwawasan lingkungan yang berbasis pemberdayaan masyarakat.Selain pertanian, industri dan pariwisata juga telah ditetapkan dalam kebijakan pemantapan fungsi kedudukan kabupaten sebagai bagian dari sistem kawasan strategi nasional yang menjadi andalan mendukung pembangunan di wilayah setempat.
Saran
              Agar pemerintah yang bersangkutan di daerah ini lebih memperhatikan pengembangan wilayah guna meningkatkan potensi di sektor Pertanian, karena apabila potensi dapat dikembangkan dengan baik, maka hal ini juga akan otomatis membantu klangsungan hidup masyarakat, terutama masyarakat yang berprofesi sebagai petani,  







Tidak ada komentar:

Posting Komentar